bag ~13

6 0 0
                                    

"Gue udah cantik kan, Ar ?"

"Iya Salsa, lo udah nanya seratus kali."

Salsa tertawa, ia baru saja keluar dari mobil milik ayah yang dikendarai Arka. Sebenarnya Arka sudah memiliki surat izin mengemudi mobil, namun ayah tidak terlalu sering memperbolehkan Arka membawa mobil keluar.

Namun hari itu Salsa berhasil membujuk ayah agar memperbolehkan Arka membawa mobil. Sekarang dirinya dan Arka sudah berdiri di depan hotel berbintang di mana pesta ulang tahun teman sekelasnya diadakan.

Dita- ia mengundang seluruh angkatan kelas sebelas untuk menghadiri pesta ulang tahun gadis itu.

Sebenarnya Salsa tidak terlalu suka dengan suasana hiruk pikuk pesta, namun karena ini adalah pesta ulang tahun teman sekelasnya yang dulu waktu ulang tahun Salsa tahun kemarin gadis itu memberikannya kado beberapa buah album Nct.

Teman yang sangat berharga untuk Salsa lewati.

Hari itu dress code birthday party Dita adalah hitam- putih. Yang di mana sekarang Salsa mengenakan dress tanpa lengan berwarna putih selutut dan Arka yang mengenakan tuxedo hitam dengan jidat yang biasa tertutup poni itu sukarela ia tunjukkan malam ini.

Mereka berdua benar-benar saudara kembar yang sungguh menawan. Jika saja kak Raka berhadir di sini, mereka bertiga akan menjadi saudara yang terlihat sempurna.

Rambut Salsa ia biarkan tergerai dengan sedikit bergelombang, ia mengoleskan make up tipis di wajahnya sedangkan Arka hanya Salsa bumbui dengan sedikit bedak agar wajah laki-laki itu tidak terlihat kusam.

Tadi di rumah, Arka benar-benar ingin menangis ketika Salsa berusaha semaksimal mungkin membuat laki-laki itu terlihat menawan. Katanya agar ia cukup tampan untuk menjadi pasangannya malam ini.

Itulah untungnya bagi Salsa mempunyai Arka, di saat seperti ini ia membutuhkan laki-laki itu untuk menjadi kekasih palsunya.

Salsa mengalungkan tangannya di lengan Arka. "Gak sia-sia gue punya saudara kembar."

Arka mendongak menatap hotel berbintang itu, helaan nafas terdengar gusar dari mulutnya. "Jadi kita akan menempuh dua puluh lantai untuk tiba di rooftop ?"

"Iya nggak usah ngeluh lo, lumayan makan-makan enak abis itu langsung pulamg juga nggak papa."

"Makan mulu otak lo."

•~•~•

Tepuk tangan terdengar meriah saat Arka berhasil didorong paksa Salsa untuk naik ke panggung. Sungguh, Salsa tidak akan membiarkan Arka menyia-nyiakan suara merdunya di rooftop hotel berbintang ini.

Dari jauh Salsa tersenyum lebar melihat bagaimana saudara kembarnya yang sangat jutek itu terlihat sangat menawan di panggung. Ia bahkan beberapa kali melirik Anya yang nampak sudah terhipnotis pesona Arka.

Di samping Arka ada Aldi, laki-laki itu dari tadi sudah sukarela menjadi penyanyi dadakan di panggung sana. Lalu di tengah-tengah mereka ada Gino yang duduk memangku gitar, di belakang ada Karel yang sudah duduk manis di depan piano.

Meskipun Salsa cukup malas untuk mengakui ini, tetapi mereka berempat yang dibalut dengan tuxedo hitam itu sungguh seperti Dita mengundang penyanyi sungguhan.

B.E.H.I.N.D (Mark Lee & Lee Haechan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang