5

849 124 23
                                    

Menatap landmark terpopuler, sebuah menara yang pernah mendapat gelar bangunan tertinggi di Dunia. Jungkook nampak berpikir, sudah beberapa hari semenjak ia pergi dengan begitu percaya diri menuju ibu kota Prancis.

Banyak tempat sudah ia kunjungi, menjadi seperti paparazi dengan mengikuti kemanapun Son Naeun pergi dimulai sejak Naeun kembali, dua hari setelah ia menginjakkan kaki di Paris.

Tidak ada yang mencurigakan, Naeun beraktivitas sebagaimana manusia normal, tidak seperti sedang membantu seseorang yang bersembunyi seperti yang ia pikirkan.

Bukan! Jungkook tidak sedang memikirkan perilaku Naeun, yang sedang ia pikirkan saat ini adalah informasi yang ia terima dari wanita tua yang tinggal di lingkungan Naeun.

Son Naeun, datang dari Korea dan menetap di rumah itu bersama neneknya sejak ia baru saja lulus sekolah menengah, tidak lama setelahnya sang nenek meninggal dunia sehingga gadis itu hanya tinggal sendiri.

Sesekali ayah dan ibu tirinya datang menjenguk, tapi tidak pernah sampai menginap. Selain mereka, tidak ada siapapun lagi yang pernah datang.

Namun, dua tahun lalu untuk pertama kalinya seorang gadis datang dan tinggal selama beberapa minggu. Semua orang ikut bertanya-tanya pasalnya, sejak pertama datang hingga akhirnya pergi, gadis itu tidak sekalipun pernah terlihat keluar dari rumah.

Ketika ia tanya, apakah gadis itu terlihat seperti seorang selebriti? atau mungkin mereka pernah melihatnya di TV? mengingat Suzy adalah salah satu model dari kosmetik asal Paris. Wanita tua itu menjawab, tidak! dia terlihat seperti gadis miskin yang datang dari desa. Tubuhnya kurus tak terurus, sepertinya ia mengidap penyakit tertentu.

"Aniya, gadis itu pasti bukan Suzy noona" Elaknya, berusaha untuk meyakinkan dirinya sendiri.

Tapi nyatanya, itu tidak berhasil membuatnya tenang, terlebih timingnya yang begitu pas. Gadis itu datang bersama Naeun, saat wanita Son itu pulang dari Italia.

Sebelumnya, ia juga sudah mengecek kalau Suzy dan Naeun memang berada dalam sekolah dasar yang sama. Ini terlalu membingungkan untuknya, apakah pembaca juga merasa bingung?

Jujur saja terbesit dalam benaknya untuk menanyakan perihal itu langsung pada Naeun, tapi ia tidak bodoh dan berusaha menahan diri untuk melakukannya. Ia tau walaupun itu benar, Naeun akan bungkam, persis seperti yang dilakukan orang terdekat Suzy yang lain.

Baiklah, anggap jika itu benar Suzy, lalu kemana ia pergi setelah dari Paris dalam keadaan yang kurang baik? Jungkook bertanya-tanya dalam batinnya. Pertanyaan yang membuatnya tidak puas karena siang nanti ia harus menunda pencariannya, karena harus segera kembali ke Korea.

Perjalanan pulang ke Korea terasa sangat lama, padahal tubuhnya sudah sangat lelah dan ingin segera menempel dengan kasur. Begitu ia sampai pun, ia tidak bisa langsung beristirahat karena ia harus segera rekaman untuk single terbarunya.

****

"Sudah dua tahun sejak aku menolakmu, apa kau masih begitu sakit hati sampai masih terlihat sangat berantakan?" Jungkook diam saja, ia tidak memiliki tenaga untuk menanggapi cibiran IU.

Jujur saja, ia tidak ingat kapan terakhir kali ia memikirkan wanita Lee bersuara merdu itu, yang kalau menyanyi selalu membuat hatinya tersentuh. Namun sekarang ia tau satu hal, perkataannya tidak semanis nyanyiannya. Belum lagi Yoongi yang sedang menggarap project kolaborasi, seakan tidak peduli, tidak berusaha untuk membuat IU diam, membuatnya semakin kesal.

"Jika pria saja bisa begitu berantakan, bagaimana denganku?" Jungkook mendengus. Hey! ya benar ia sangat patah hati saat itu, lalu kenapa gadis itu bertanya? memangnya dia ikut patah hati juga apa?

Jungkook berusaha menahan dirinya agar tidak tersulut emosi. Tapi sebesar apapun usahanya, tubuhnya yang lelah dan pikirannya yang kacau tidak bisa membuat emosinya mereda. Ia benar-benar marah sekarang. Sebaiknya IU berhenti mengungkit-ungkit masalah yang membuat kepalanya mendidih.

"Maksudku, bagaimana jika wanita yang sakit hati? Apakah kau pernah memikirkan itu?" Membuat Jungkook terdiam.

Bagaimana mungkin ia tidak memikirkannya? Bahkan hidupnya selama lebih dari lima bulan ini berporos pada wanita yang ia buat sakit hati. Lalu bisakah kesulitan yang ia hadapi ini dianggap sebagai penebusan dosa?

"Aku pulang!" Katanya dengan kesal.

****

Jungkook menatap sekeliling, Dorm terasa sepi karena para member sedang sibuk dengan kegiatan individu mereka. Suasana sepi yang membuat hatinya semakin sunyi saja. Banyak hal sudah ia lakukan untuk mengusir rasa jenuh, sekiranya itu bisa membantu hatinya membaik, tapi ternyata tidak ada yang berhasil.

Beruntung tidak lama setelahnya Taehyung datang membawa jajangmyeon sehingga mereka bisa makan bersama. Mereka membicarakan banyak hal sembari menikmati mie bersaus kedelai hitam itu. Dimulai dari aktivitas yang sedang mereka jalani sekarang, sampai bergosip tentang bos besar agensi mereka.

Taehyung mengatakan, ia kecewa dengan sikap agensi yang memutuskan untuk membantah perihal berita kencan Namjoon, seharusnya katakan saja iya dan menjelaskan kalau wanita itu bukan si cinta pertama bangsa.

Untuk berbagai alasan, Taehyung merasa khawatir kalau para penggemar akhirnya tau kebenarannya setelah mereka mengatakan tidak, terasa plin plan dan justru membuat kecewa.

"Kau sudah bertemu dengan kekasih Namjoon hyung?" Tanya Taehyung, Jungkook mengangguk mengiyakan.

Ia bahkan pernah mengikuti Naeun selama seminggu penuh. Tapi Jungkook tidak mungkin mengatakannya, saat ia pergi ke Paris, ia mengatakan pada para member kalau ia pergi liburan ke Hawaii disaat cuaca di Korea sudah mulai dingin.

"Dimana kau memergoki mereka?" Tanya Taehyung lagi, Jungkook yang mengingat tempat ia menemukan sepasang kekasih itu tertawa, merasa geli karena tempat itu bahkan bukan tempat yang romantis meskipun Namjoon membawa sebuket bunga Lily putih yang cantik.

"Kau tau hyung, aku memergoki mereka di pemaka---man" Tepat disaat itu, tawa Jungkook luntur, berubah menjadi raut wajah tegang yang membuat Taehyung khawatir.

Jungkook berlari ke kamarnya, tanpa menghiraukan Taehyung yang berteriak memanggilnya sebab makannya belum selesai. Jungkook kembali keluar, lengkap dengan perlengkapan penyamarannya, juga kunci mobil di tangan. Ia bergegas hendak kembali ke pemakaman yang waktu itu.

Mengemudikan mobil dengan kecepatan penuh, Jungkook akhirnya sampai di pemakaman, ia mencari-cari letak makam yang waktu itu dikunjungi oleh Naeun dan Namjoon, ia tidak mengingat persisnya, hanya saja buket bunga Lily yang sudah mengering membuatnya yakin kalau sekarang ia berada di makam yang tepat.

Jungkook berjongkok, ia merasa perlu untuk membaca tulisan pada nisan itu dengan lebih jelas. Lalu setelahnya ia menyingkirkan buket bunga Lily kering yang menghalangi sebagian tulisan pada Nisan.

Setelahnya Jungkook menangis, membuat seorang petugas kebersihan makam kaget bukan main karena sikap pria Jeon itu.

"Dasar anak kurang ajar!" maki pria tua yang tengah membersihkan daun-daun kering di area pemakaman.
.
.
.
.
.
TBC

PURE (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang