Bagian 11

122 9 0
                                    

"Sorry._ Ucapnya dan Duduk di sofa yg ada di Ruangan Qween

"Lu dri mna ajh?." Tanya Brayen

"Nemanin Mami ke salon." Ucapnya singkat

"Hahahahhahahaha.... Bara hahahaha, mampus... Hahah." Ketawa mereka melihat nasib Bara ,yah lelaki itu Bara!

Brakkk.

"Astaga"

"Woy"

"Njir"

"Maa"

"Aaaaaaa."

"Abang?." Ucap Niel Mengerjakan matanya

"Ha!." Teriak Brian

"Baru tadi jantung gue kembai." Ucap Gerald lesuh

"Bang ko cepat banget?." Tanya Niel

"Gue suruh Yg bawa pesawat tancap gas." Ucap nya jalan menuju banker Qween sedangkan Qween masih binggung

"Bang Marco bener bener." Ucap Brayen

Ya tadi adalah Kakak sepupu tertua nya Qween yg Baru pulang dari Amerika

"Banggg." Panggil Qween ke Brayen

"Hm?." Brayen

"Ini siapa?." Tanya Qween menunjuk Marco yg sedang duduk di pinggir kasur Qween

"Itu bang Marco, Abang sepupu tertua." Ucap Brayen

"Oh gitu." Ucap Qween mangut mangut

"Hallo bang, Nama aku Qween." Ucap Qween dengan menyodorkan tangannya berniat untuk bersalaman

Tangan Qween terasa hampa mengambang di udara, dengan cepat Marco memeluk Qween erat.

Qween tersentak kaget, tapi satu detik kemudian ia membalas pelukan marco. Di sela sela pelukan Qween merasa bahunya basah. Qween membalik kepalanya , ia melihat Marco sedang menangis dlm diam.

"Bang jangan nagis." Ucap Qween dengan suara lembutnya

"Trimakasih telah kembali princess, dan jangan pergi lagi!." Ucapnya di sela sela tangisnya

"Gak bakal bang." Ucap Qween mengecup kilas pipi abangnya, dan mulai melepaskan pelukannya

"Abang juga mau dong." Ucap Niel

"Abang juga." Brian

"Abang?." Brayen

"Nanti ajh." Ucap Marco

"Hahahaha, kasian." Tawa Qween

"Berasa nonton Drakor aku tuh." Ucap josua yg mengusap bawa matanya seperti sedang menangis

"Iya yah, cocok tuh bikin Drakor." Ucap Daniel

"Trus kalo Qween pasti kan jadi peran pertama nanti kalian jadi apanya?." Tanya Qween

"Mereka jadi tukang sapu istana." Ucap Marco

"Trus yg lainnya jadi orang cuci piring
di dapur." Ucap brayen

"Ahahahahahahahahahah. Sedih sekalih nasib mereka." Tawa Qween pecah

Ceklek.

"Halo Mami Indri datang berserta Mo--"

"Mommy Bianca Yuhuuu."

Teriak Dua wanita yg umurnya bukan muda lagi.

"Hussss ni udah tua kaya masih mudah ajh." Vian

"Ingat umur dong." Ucap Dion Mengejek

"Hai Mom Dad, Mi Pa." Ucap Qween melembaikan tangannya

"Hai putri mama yg manis ini udah baikan?, Kenapa gk istirahat hm?." Cerosor Bianca

I'm Qween_  [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang