Ehem..
Deheman dari seseorang membuyarkan 4 bersaudara yg tengah berpelukan, Max menatap 3 adiknya tajam ,dan suasana yg tadinya hangat sekarang sudah dingin dan jangan lupa memyeramkan!
Yah yg tadi berdehem adalah Max, Max disuruh Dad nya untuk memanggil ke 4 adiknya di kamar Qween.
Abang, Tankyuuu. Ucap Qween memeluk Abang nya
Untuk apa?. Max
Kamar yg luar biasa. Ucap Qween melepaskan pelukannya.
Bang max mau ngapain?. Tanya Brayen, ia masih kesal Krna Max ia tak bisa merasakan hangatnya pelukan adiknya
Kalian siap siap sana truss kumpul di roftop utama. Ucap Max ke Brayen ,Brian ,dan Niel
Ad--. Baru saja Niel ingin bertanya langsung disela oleh kakaknya Twins
Iya. Ucap duoB dan berjalan pergi ke luar kamar Qween
Qween sekarang kamu siap siap ,truss ke kamar Abang di samping Kanan kamar Qween, okey?. Eh ingat baju putih yah. Ucap Max lalu berjalan pergi ke luar kamar Qween
Emang ada ap--.
Shuttt. Max mendekatkan muka nya ke Tenga adik nya dan berbisik. Surprise, ucapnya lalu melangkah pergi meninggalkan Qween yg masih binggung dengan ucapan Abang tertua nya.
Dan samapai akhirnya Qween berthenti melamun, dan bergegas pergi ke kamar mandi.
Setelah selesai dengan ritual mandi nya ,ia pun berjalan pergi ke walk in closet untuk memilih pakaian yg harus ia kenakan.Dan akhirnya Qween menjatuhkan pilihan pada baju putih berlengan Sabrina dan rok jeans diatas lutut yg mengembang membuatnya Penampilannya Sempurna, tak lupa ia mengenakan snikers putih.
Setelah ia melihat sudah lengkap ia pun berlalu pergi ke meja rias untuk sedikit merias mukannya agar tak terlalu terlihat pucat, ia mengambil bedak bayi menabur nya sedikit di telapak tangannya dan langsung ia menyatukan kedua tangannya lalu mengosok lembut di atas permukaan Wajah nya , setalah Menggunakan bedak baby ia menggambil salah satu liptin untuk dikenakan sedikit agar muka nya tak terlihat pucat.
Dan Setelah Merasa sudah sempurna, Qween menatap Pantulan cermin dan sedetik kemudian kedua sudut bibirnya tertarik ke atas membentuk senyuman manis di ikuti Mata nya yg melengkung seperti bulan sabit, "perfect" Satu kata keluar dari bibir kecilnya.
Ceklek..
Qween.
Princess.
I-iya bang bentar. Qween pun pergi keluar dari walk in closet nya tuk menghampiri Abang Abang.
Qween keluar menghampiri Abang abangnya
Abang. Panggil Qween sambil melambaikan tangan nya didepan wajah 2 abangnya
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Qween_ [On Going]
Teen FictionIni Cerita Qween, cerita sederhaan Qween wanita remaja ber umur 15 tahun. Terpisah dengan Keluarganya semenjak umurnya menginjak 1 tahun, dan akhirnya hidup sendiri bersama ibu tiri ,lebih tepatnya ibu tiri yg baik hati Tahun berganti tahun Qween tu...