Sekarang di sinilah felix berada, di depan Gedung menjulang Harabaki.
Felix jadi ragu apakah changbin benar seorang karyawan biasa atau bukan karena dilihat dari tempat tinggal nya saat ini yang menjulang tinggi tidak mungkin rasanya karyawan biasa membeli nya
Oh dan juga mobil mewah itu .... Apa sebenarnya changbin ini gembong Narkoba ya ? Ah lupakan!
Dengan pakaian dan syal tebal yang hampir menutup sebagian wajahnya felix melangkah masuk. Tentu saja setelah menscan kartu tanda pengenal nya di pintu masuk
Felix berjalan semakin ke dalam, masuk ke dalam lift dengan wewangian kopi. Ah~ lobby dan lift nya pun terasa nyaman sekali apalagi kamar-kamar nya ya?
TLING!
Pintu lift terbuka, dan yang kini ada di hadapan nya adalah sebuah lorong panjang dengan lampu remang kekuningan. Tungkai nya melangkah maju menginjak karpet super tebal yang nyaman
"099....099....099!!"
Felix berlari kecil mendekati sebuah pintu kamar dengan nomor 099 seperti yang changbin katakan di pesan nya
Felix tekan bell tersebut lalu diam untuk beberapa saat menunggu sang pemilik membuka pintu
CKLEK——
"Oh, felix masuklah"
Felix terdiam, melangkah masuk setelah mendapat izin. Begitu banyak hal yang membuat nya terbungkam tepat saat changbin membuka kan pintu untuk nya
Bahkan saat felix mendudukan dirinya di sofa krem super nyaman milik changbin pun felix tetap membeku kaku
Kenapa? Karena :
Satu, ruangan changbin sungguh mewah!!! Juga banyak sekali pernak-pernik tradisional jepang yang menarik prhatian nya
Dengungan dari mesin penghangat pun terdengar nyaman di telinga nya. Bisa di katakan changbin pasti seorang pekerja keras— karena hasil yang felix lihat saat ini tidak main-main
Ayolah, jika changbin bukan pekerja keras mana mungkin bisa membeli satu unit kamar di harabaki state yang se-begini indah dan nyaman nya?
Dua, changbin tidak mengenakan pakaian formal melainkan pakaian rumahan layaknya lelaki pada umumnya.
Dari apa yang felix lihat, changbin mengenakan kain hitam Sleeveless yang tertutup oleh jubah tidur mewah dengan motif black floral gold piping strip.
Jangan lupakan tali beludru yang dibiarkan menggantung di pinggang kokoh itu
Sial, felix merasa pipi nya terbakar panas
"Ini." changbin menyerahkan paperbag nya di hadapan felix dan felix terima tanpa memandang sang pemilik kamar
"Kau ke sini dengan pakaian setebal itu, apa di luar sangat dingin?"
Berhenti bertanya dan biarkan aku pulang dengan tenang sir :")
"O-oh, um soalnya aku akan mampir ke konbini"
"Oh ya? Untuk apa?"
"M-membeli bahan masakan karena bahan-bahan di rumah sudah menipis. Aku harus membeli nya sebelum papa membeli nya sendiri"
Changbin hanya menatap felix yang seperti nya gugup sendiri. Tapi gugup kenapa ya?- pikir changbin kebingungan
"Tunggu di sini" changbin memutar tubuh nya dan masuk ke dalam salah satu ruangan yang seperti nya adalah walk in closet. Wow— felix selalu ingin mematut diri di ruangan berisi baju itu
KAMU SEDANG MEMBACA
[02] 渋谷の男 || ChangLix
Fanfiction:; Shibuya no Otoko Hanya kisah biasa bagaimana Felix si remaja Aussie yang ikut pindah ke negara lain karena pekerjaan sang papa "dari sekian banyak negara kenapa harus jepang papa?! Bukan kah rusia lebih bagus? Banyak lelaki dengan kantong tebal...