4. Penolakan

31 8 25
                                    

"Dulu aku sering bermimpi ingin menjadi orang paling bahagia, dan sekarang aku menemukannya di dalam dirimu."

****

Terlihat seorang cewek berambut panjang dan memakai jaket berwarna pink sedang keluar dari sebuah minimarket, dilihat dari barang belanjaannya yang lumayan banyak. Setelah melakukan pembayaran ke kasir ia langsung keluar dari tempat tersebut.

Sesekali ia memandangi jalan raya yang sekarang berada tepat di depan matanya itu, tak ada suara keramaian malam ini hanya sesekali motor melaju di tempat itu.

"Dingin," gumamnya sembari mengusap kedua lengannya yang sekarang berada di dalam jaket pink itu.

Tangan kanannya sesekali merogoh saku dari jaket itu, terlihat background dari handphone Android yang bergambarkan seorang laki-laki tinggi sedang duduk di sebuah kursi, siapa lagi kalau bukan Sagara.

15 05 2002 itulah pin keamanan yang sekarang di gunakan oleh Varissa, angka tersebut tak lain adalah tanggal kelahiran dari cowok yang sekarang memenuhi isi pikiran gadis tersebut.

Setelah memakan waktu hampir 15 menit, cewek ini sekarang sudah sampai di depan rumahnya. Rumah berukuran besar itu merupakan tempat tinggalnya. 'Semuanya bakalan baik-baik aja,' ucapnya lalu perlahan tangan kanannya memutar gagang pintu rumah berwarna coklat tersebut.

Thalia Jomblo|

Var gue gak jadi nginap di rumah lo ya bokap gue masuk rumah sakit nih, mungkin kapan-kapan aja gue nginapnya ya.

Var|

Di rumah sakit mana Thal? Share lokasi lo sekarang.

Thalia Jomblo|

Udah gak papa, bokap gue cuman jatuh kok, kata dokter keadaannya gak parah, ini gue di rumah sakit Cempaka.

Var|

Tapi beneran gak papa kan? Semoga bokap lo cepat sembuh ya Thal, titipin salam buat bokap lo.

Thalia Jomblo|

Iya gak papa, udah tenang aja nanti gue bilangin.

Var|

Yaudah deh Thal, lo juga jaga kesehatan lo ya.

Thalia Jomblo|

Yoi.

Setelah menghela nafas lega, cewek ini langsung berjalan menuju kamarnya dan meletakkan belanjaannya di sebuah meja yang berada dekat dengan kasurnya. Gadis berusia 18 tahun ini mengeluarkan semua barang yang ada di dalam plastik berwarna putih tersebut.

Terlihat beberapa makanan snack dan minuman memenuhi meja itu, meja yang awalnya hanya di penuhi oleh barang-barang yang umumnya di miliki oleh wanita sekarang sudah berubah menjadi bank makanan.

'Lanjut kepoin calon pacar,' gumamnya lalu ia mengeluarkan handphonenya dan memasukkan pin keamanan, Instagram adalah aplikasi pertama yang ia buka malam ini.

The Perfectionist {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang