5. Misteri Lusa

25 6 24
                                    

"Kita sama-sama mempunyai keinginan. aku mempunyai keinginan untuk memilikimu, dan kamu mempunyai keinginan untuk tak bersamaku."

****

Terlihat dua orang remaja sedang duduk di sebuah kursi taman kota, udara dingin tak menghalangi keduanya untuk duduk di tempat tersebut.

"Jadi kapan berangkatnya?" tanya cewek tersebut yang sekarang sedang bersandar di bahu laki-laki yang seumuran dengannya itu.

"Besok pagi," jawab lelaki itu.

Alkhilo Pranaja, seorang cowok blasteran Spanyol-Indonesia ini pernah menjalin hubungan dengan Varissa semasa mereka masih sama-sama berada di negara yang sama, sebelum ia benar-benar menghilang dari kehidupan gadis lugu ini.

Cowok ini memutuskan untuk kembali ke negaranya dan memilih melanjutkan pendidikannya di sana, cowok yang pernah membuat Varissa menjadi perempuan paling bahagia.

****

"Kenapa?" pertanyaan yang tiba-tiba di ucapkan oleh gadis yang sekarang berada tepat di sampingnya itu.

"Maksudnya?"

"Kenapa tiba-tiba cowok kayak lo datang lagi di kehidupan gue?" Varissa mencoba menahan emosinya, tapi dia tak bisa terlalu lama menahannya. Berada terlalu lama di samping laki-laki yang pernah meninggalkannya tanpa alasan ini membuat Varissa sedikit jengkel.

"Kenapa gue bisa dengan segampang itu naruh kepercayaan gue ke elo?"

"Var, please gue gak mau berantem sama lo," Alkhilo mencoba menenangkan Varissa.

"Gue gak yakin setelah ini gue bisa percaya lagi apa enggak sama lo!" ujar Varissa dengan suara meninggi lalu keluar dari mobil berwarna hitam itu.

'Gue nyesel pernah kenal sama lo." Varissa bergumam dalam hatinya sambil terus berjalan mendekati rumahnya. Iya, memang dulu gadis ini sempat menjadi wanita yang paling bahagia, tetapi kebahagiaan itu berubah menjadi kekecewaan setelah Alkhilo pergi dari sisinya dan tak pernah memberi kabar lagi.

"Kenapa lo harus kembali lagi ke kehidupan gue? Gue udah berusaha buat ngelupain lo. Gue udah berusaha buat ngebenci elo. Tapi sekarang kenapa lo kembali lagi ke sini? Apa gak cukup buat lo nyakitin hati gue?" Varissa mencoba membendung air matanya untuk tidak keluar tapi sia-sia, air matanya terlalu mudah untuk menetes, air mata yang seharusnya tidak ia keluarkan untuk laki-laki itu.

****

"Lo tau gak bedanya lo sama ikan piranha?" tanya Gemilang kepada Lingga.

"Mohon maaf, ikan patin cuman nyimak," sahut Axel yang berada lumayan jauh dari ketujuh temannya itu sambil terus menghafalkan gaya trending yang ada di tiktok.

"Piranha anjir, mana sampe ikan piranha berenang ke indonesia," jawab Lingga.

"Gak ada sih, sama-sama nyeremin," ucap Gemilang dengan nada mengejek.

"Muka lo tuh yang nyeremin kamvret!"

"Udah udah, sama-sama nyeremin gak usah berantem," Ravael ikut menimbrung, padahal dari tadi ia masih menikmati bakso yang baru saja sampai di meja itu.

The Perfectionist {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang