"Salah."
"Eeh? Tapi aku sudah meniru cara mengerjakan nomor sebelumnya."
Desahan lelah diloloskan, kacamata dibenarkan.
Tsukishima menunjuk pada kumpulan coretan di buku catatan pemuda yang duduk berseberangan dengannya.
"Nomor lima menggunakan regular verb, sedangkan untuk nomor enam, kata 'bring' itu termasuk irregular verb. Kau tidak bisa hanya mengubahnya menjadi 'bringed', kata itu punya bentuk lampau sendiri."
Sekitar enam puluh menit yang lalu, ketika bel tanda jam pelajaran selesai berbunyi, seseorang dengan begitu antusias mendobrak pintu kelas Tsukishima Kei.
Laki-laki itu baru saja akan memasangkan headset di kepala ketika lengannya tiba-tiba ditarik paksa oleh sepasang tangan mungil.
'Tsukishimaaaaa, ajari aku Bahasa Inggris!', adalah kalimat yang diteriakkan tepat di telinganya saat Tsukishima baru berhasil mengidentifikasi bahwa Hinata Shouyou lah orang yang dengan kurang ajarnya mengganggu waktu luangnya.
Sebelah telinganya terasa tuli seketika.
Jam pelajaran selesai lebih awal, para guru perlu menghadiri rapat rutin.
Setelah bel berbunyi adalah jam bebas sampai waktu kegiatan klub tiba.
Yang artinya, harusnya Tsukishima memiliki lebih dari dua jam untuk bersantai sebelum ia perlu bersiap menuju gedung olahraga.
Sayangnya, dia bahkan tidak sempat menikmati berkah tersebut sedetikpun.
"Tidak, terima kasih."
"Ayolah, besok aku ada kuis."
"Minta tolong saja pada Yachi-san."
"Sudah, dia bilang besok ada kuis biologi, jadi dia pergi belajar bersama teman-temannya."
"Lalu?"
"Aku mengandalkanmu!"
"Sampai jumpa." Tangan yang berusaha kembali memasang headset itu ditarik.
"Tsukishimaaa! Kau sudah janji mau mengajariku dan Kageyama sebelum atau sesudah kegiatan klub, 'kan?"
Alis Tsukishima terangkat. "Dan?"
"Ini waktu luang, tapi setelah ini ada klub. Jadi, sekarang ini namanya sebelum kegiatan klub, 'kan?" Hinata mengangguk-angguk sendiri, sebelum kemudian tersenyum cerah. Seakan baru saja berhasil menemukan teori baru.
"Aku tidak paham dengan logikamu."
"Cerewet, sudah cepat ajari aku!"
Berdecap kesal, pemuda itu bertanya kala menyadari bahwa Hinata datang sendirian, "Jadi? Dimana sang Raja?"
"Kageyama? Dia ke kantin, katanya lapar."
"Oh."
"Oh iya, Yamaguchi ke mana?"
Kepala berambut pirang menoleh ke belakang. Tidak melihat sosok yang dicari, ia hanya mengangkat bahu. Mereka terdiam sesaat. Sampai kemudian Hinata kembali menarik-narik lengannya.
"Jangan alihkan pembicaraan! Ayo cepat ajari aku!"
Tsukishima hanya memutar mata.
Merepotkan.
"Irr-irelevant?"
"Irregular."
"Sebutan apalagi itu?!" Hinata Shouyou kembali mengerang. Pensil ia lempar untuk menjambak rambutnya keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Haikyuu [ Oneshot ]
FanfictionHinata × Harem 😈 Pairnya harem ya bisa siapa aja Isinya oneshot semua oke 👌 Janlupa vote dan komen minna san Selamat membaca ❤