Berteduh [OsaHina]

6K 370 16
                                    


Notes :

Sebelum masuk ke cerita aku mu kasih tau dulu ff ini pernah ku publish oneshot nya wkwk tp ku unpub because aku memutuskan untuk membuat buku kumpulan oneshot ini jadi ff ini kumasukan sbg chapter pertama nya ❤ okeyy semoga kalian suka selamat membaca jangan lupa klik vote dan komen kalau suka ya makasih ❤

Pertandingan antara Karasuno dan Inarizaki High School dimenangkan oleh Karasuno setelah ia mengambil dua dari tiga set pertandingan. Sorak-sorai dari para pendukung Karasuno pun menggema dengan penuh kebanggaan akan gagak-gagak yang kini akan bertanding menuju panggung nasional.

Dan tentu saja pertandingan yang akan sangat ditunggu adalah ketika melawan Nekoma High School, pertandingan di tempat sampah yang luar biasa fenomenal.

Shōyo dengan peluh menyelimuti seluruh tubuh dan nafas terengah terperangah begitu melihat papan skor yang menunjukkan angka [30-32] yang berarti kemenangan untuk Karasuno karena lebih unggul dua poin dari Inarizaki.

"Kita menang.." gumamnya masih terkejut tanpa menyadari sosok lain dari seberang net menatapnya penuh minat dengan kilat mata tertarik.

Hinata Shōyo eh?

Shōyo izin ke tempat penginapan terlebih dahulu dan memilih untuk tidak mengikuti perayaan kemenangan atas Inarizaki begitu pertandingan selesai. Yah.. mungkin bisa dibilang perayaan walaupun sebenarnya arti perayaan itu sendiri adalah untuk mengatur strategi pertandingan keesokan harinya saat melawan Nekoma.

"Akhirnya.. pertandingan di tempat sampah akan segera terwujud! Aku bersumpah akan membuat Kenma berkata kalau voli itu sungguh menyenangkan!"

Iris sewarna madu itu berbinar-binar membayangkan pertandingan hebat yang akan di gelar esok hari dan tidak menyadari kemana kakinya membawa tubuh mungilnya berjalan. Ia sadar begitu keadaan sekitarnya sudah agak sepi.

"Tunggu dulu.. memangnya jalan menuju ke penginapan lewat sini ...?" gumamnya.

Shōyo menatap langit di atas kepalanya yang mendadak menguarkan warna suram, mendung dan tetes-tetes air mulai turun dan membasahi tubuhnya.

"UWAA! AKU TERSESAT DAN SEKARANG KEHUJANAN?! BAGAIMANA INI? BESOK MASIH ADA PERTANDINGAN MELAWAN NEKOMA! AKU TIDAK MAU DUDUK DI BANGKU CADANGAN KARENA TIBA-TIBA TERSERANG FLU!"

"YOSH! YANG PENTING CARI TEMPAT UNTUK MENEDUH TERLEBIH DAHULU! HOGYAAAAAAAAAA!"

Kaki-kaki terlatih Shōyo berlari dengan tergesa. Tas berisi handuk dan minuman isotonik ia gunakan untuk menutupi kepala agar terlindungi dari tetesan air hujan. Lagi pula ia tidak mau mengambil resiko jika tiba-tiba tubuhnya akan demam keesokan harinya.

Kedua mata Shōyo langsung berkilat begitu melihat sebuah kuil kecil dengan gerbang torii yang terbuat dari batu berada tak jauh dari dirinya. Memacu kecepatan karena hujan semakin deras, Shōyo pun masuk kedalam area kuil yang sepertinya sudah jarang dikunjungi.

"Uwah.. aku bersyukur menemukan tempat berteduh disini. Yosh.. beri hormat dulu sekalian berdo'a! Kami-sama, semoga saat pertandingan esok hari Karasuno dapat memenangkan dua set dari Nekoma!"

Melempar koin, membunyikan lonceng, mengatupkan kedua telapak tangannya dua kali dan mengucapkan do'a dengan sungguh-sungguh. Shōyo berharap jika apa yang ia minta akan terwujud keesokan harinya.

Setelah itu Shōyo duduk tepat di dekat altar kuil tersebut. Ia mengamati keadaan sekitarnya, suasana kuil itu sangat nyaman dan tenang. Bahkan Shōyo dapat melihat dua buah patung kitsune yang menjaga di sisi-sisi kuil itu.

Haikyuu [ Oneshot ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang