💜# Kasihan Bintang

198 138 160
                                    

Keyboard ngelag tulung 😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keyboard ngelag tulung 😭

Jangan lupa Vote dan comment 😙🌟

"Kelebihan lo adalah hadiah yang harusnya lo terima dan syukuri, Kaa, karena belum tentu semua orang mendapatkan hadiah itu. Harusnya lo sadar itu."
-Sheyla S-

_💜💛💜💛_

Bintang berjalan gontai memasuki dapur dengan tangannya yang mengusap-usap perut. Raut wajahnya menurun melihat makanan sama sekali belum jadi.

"Apalah kalian lelet sekali," kata Bintang duduk di atas meja dapur.

Tidak ada yang menghiraukan kedatangan Bintang baik Sheyla maupun Senja.

"Kalau kayak gini, mending tadi gue pulang ke rumah," sesal Bintang mematah-matahkan kangkung bekas.

"Eomma, Bintang lapar hampir mati."

[ Eomma : mama]

Tangannya beralih melempar-lempar mentimun utuh.

"Kalau Bintang mati salahkan si Kak Senja sama Sheyla. Mereka masaknya kelamaan," tambah Bintang berbicara sendiri.

"HAISHH!" Sheyla kesal langsung melemparkan pisau ke arah Bintang.

Hap!

Pisau tersebut menancap ke dinding tepat di samping telinga Bintang. Cowok itu membeku karena syok. Sampai-sampai ia tidak bisa menelan ludah sama sekali. Ankaa juga yang baru datang terdiam. Ia mengira Sheyla benar-benar ingin membunuh adiknya.

"Nah, gimana udah bisa?" tanya Senja tidak tahu apa yang baru saja terjadi.

Sheyla mengangguk sembari tersenyum.

"Nggak susah-susah amat kan masak itu?"

Untuk kedua kalinya Sheyla mengangguk, tapi kali ini jawaban otaknya bertolak belakang.

Bintang menoleh pelan ke arah Ankaa. "Gue masih melek kan?" tanya Bintang dengan suara kecil.

Ankaa mengangguk.

Bintang dengan terburu-buru mengambil tangan kanan Ankaa menuju bawah hidungnya. "Coba lo rasakan ada nggak napas gue?"

Ankaa mengangguk.

Bintang beralih meraba-raba seluruh tubuhnya. "Tubuh gue masih lengkap?"

Ankaa mengangguk.

"Gue bukan roh--"

Sebelum Bintang kembali bertanya, Ankaa dengan cepat mengambil pisau yang tertancap di dinding. Kemudian ia mengurungkan Bintang dengan tubuhnya. Tidak lupa dengan pisau yang mengarah ke dirinya.

"Sekali lagi lo nanya, gue bunuh beneran."

"Astagfirullah, eomma ada apa dengan abangku satu ini?" kata Bintang mengangkat kedua tangannya.

Nikah Yuk, Kaa! [OTW TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang