Nikah Yuk, Kaa! [OTW TERBIT]

💜#Si Bahan Perbincangan

Cek 1
Cek 2
Uhuk
Cek 3

Bagaimana para pemirsa? Siap untuk membaca Nikah Yuk, Kaa! MARKISA, MARI KITA SAKSIKAN!!

Lingga dan Sheyla menjadi bahan perbincangan para netizen di sekolah. Betapa terkejutnya mereka semua saat Lingga kembali memanggil sayang kepada Sheyla. Panggilan itu meyakinkan mereka bahwa Lingga dan Sheyla bersatu kembali.  Sheyla sendiri berusaha tidak dibawa ke pikiran karena hanya akan menambah beban. Ia baru saja dibawa ke UKS oleh Alex. Ia benar-benar sakit dalam dan luar.

"Lex, nggak perlu tunggu gue. Pergi aja ke kelas, nanti gue pinjam catatan lo," ujar Sheyla sembari menerima teh hangat dari Alex.

"Tapi kalau nanti lo ada apa-apa gimana?"

"Gue bisa sendiri. Tenang aja," kekeuh Sheyla.

Alex menghela napas berat dan akhirnya mengangguk. Dengan rasa terpaksa, ia harus meninggalkan Sheyla di UKS sesuai kemauan Sheyla. Sheyla berbaring di atas ranjang dan menatap ke langit-langit.

"Sebenarnya, bagaimana sih masa depan gue nanti?"

"Kalau gue sudah nikah dengan Lingga, gue putus sekolah, begitu?"

"Gue nggak mau nikah dengan Lingga. Apalagi ... apalagi punya anak sama dia, IH!" rengek Sheyla memukul ranjang dengan keras. Ia menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

"Oh, iya, Ankaa suka sama gue? Apa gue ajak dia nikah lari aja ya?"

Ceklek

Orang yang disebut datang. Ankaa membuka pintu UKS. Ia mendekat ke arah Sheyla yang tengah menatapnya. Mendadak, Sheyla menjadi gugup dan bingung harus melakukan apa. Ia benar-benar salah tingkah saat Ankaa mengatakan siapa perempuan yang disukainya. Namun, Sheyla belum percaya itu seratus persen.

"Sakit?" tanya Ankaa duduk di samping ranjang Sheyla.

"Iya."

"Lo nggak di--"

"Kaa, nikah, yuk!" tutur Sheyla mengagetkan Ankaa.

"Apa?" Ankaa berusaha menampakkan wajah datar.

"Gue ajak lo nikah, Kaa. Ya? Mau ya? Please, gue nggak mau nikah dengan Lingga. Tolongin gue!"

Ankaa sedikit panik mendengar perkataan Sheyla yang sedikit memaksa. "Nikah dengan Lingga?" tanyanya bingung.

Sheyla menatap lemah Ankaa. "Perjodohan  dari orangtua gue dan Lingga. Gue nggak mau, Kaa," terang Sheyla. Ia memejamkan matanya mengingat kembali perlakuan Lingga,"Asal lo tahu, dia hampir ... ham-pir ... dia hampir merenggut kehormatan gu--"

Perkataan Sheyla terhenti saat Ankaa mendadak berdiri dengan mata dingin dan tajam. Ankaa benar-benar marah saat ini. Bahunya naik dan turun bersamaan dengan napasnya yang tidak teratur. Namun, wajahnya tetap datar.