💜# Ngajak Bergelud

277 106 407
                                    


Q : Too Alex, gue suka sama lo! Lo suka sama gue nggak?
A : Gue suka diri sendiri--Alex

Q : Terinspirasi dr rl kah kk cerita nyk?
A : Nope.

Q : Alde mana? Alde mana? 🤣
A : dimana-mana knp pada tanyain si mawadah sih 😭

Q : up aku disini, de itu kapan kak?
A : after this story is ending

Q : kenapa ceritanya bs ngakak
A : takdir.

Q : tips biar bs glowing kayak bintang 😆
A : berdoa--Bintang

Akhirnya lunas!

💜-- GEMBIRA READING --💜

HAPPY 3K YEY!

Sheyla menatap indah sebuah bangunan kecil di depannya. Lingga menunjuk pada kartu yang ia berikan lewat paper bag tersebut. Kartu itu adalah kunci membuka sebuah rumah yang berada di hadapan mereka sekarang. Dan sepasang benda yang berupa stik drum.

"Gue dikasih rumah sekecil ini?" canda Sheyla terkekeh.

"Ini bukan rumah. Kamu lihat aja sendiri dalamnya," tutur Lingga menunjuk ke arah kartu tersebut.

Kali ini Sheyla menurut. Ia membuka kunci pintu tersebut.

Ceklek

Tubuhnya belum sempat melangkah masuk, sudah seperti tersengat listrik. Sheyla ingin berteriak kegirangan dengan apa yang dilihat oleh matanya sendiri. Drum DW Timeless Timber Romanian River Oak 6-Piece Shell Pack yang notabenenya termasuk drum termahal di dunia berada di dekat Sheyla sekarang. Sudah tidak bisa dipungkiri harga drum tersebut senilai US$ 8,5 ribu atau setara dengan Rp 111 juta. Dari dulu, keinginan Sheyla adalah bisa memegang drum milik sendiri dan sekarang terwujud karena ... Lingga. Perempuan itu menatap tidak percaya sembari meraba benda tersebut.

"Anjrit! Ini asli!" jerit Sheyla.

Lingga meringis, "Iya, dong! Masa beli untuk calon istri yang kw?"

Sheyla tidak bisa berkata-kata. Ini melebihi dari impiannya yang hanya ingin memiliki drum saja.

"Huaaaaaaaaa! Finally, Seorang Sheyla sah menjadi drummer sungguhan!" sorak Sheyla lompat-lompat tidak karuan.

Lingga tertawa bahagia melihat Sheyla penuh dengan kegembiraan.

"Sekarang kamu punya bangunan sendiri untuk latihan drum sepuasnya."

Tiba-tiba aksi Sheyla berhenti. Ia melirik Lingga. "Lo beli ini pakai uang apa?"

"Aku kerja di perusahaan Papa sebagai direktur utama, La. Sudah lama bahkan," ucap Lingga tidak berhenti tersenyum. "Kamu ketinggalan informasi banyak tentang aku sejak saat kita putus."

"Daebak!!" girang Sheyla bertepuk tangan.

Sheyla berdeham sebentar. Masih ada pertanyaan yang akan dituturkannya.

"Dalam rangka apa lo ngasih ini?"

"Dalam rangka apa ya?" Lingga berlagak seperti sedang berpikir. "Entah lah. Aku bahagia kita bisa bersatu lagi, jadi nggak ada salahnya aku beri ini ke kamu."

Sheyla memaksakan senyumnya. Bersatu? Sheyla masih belum bisa menerima kenyataan. Terlalu banyak cerita yang menggores hati hasil karya Lingga untuk Sheyla.

"Mak-makasih, Ga. Gue bersyukur banget akhirnya gue punya ini."

"Lo serius masih cinta sama gue, Ga?" tanya Sheyla pelan.

"Cinta buat kamu nggak akan pernah hilang, La," jawab Lingga serius. "Kamu masih ragu?"

Sheyla diam di tempat. Lingga menarik Sheyla untuk duduk di sofa, di sampingnya. "Aku harus apa agar aku bisa mendapatkan kepercayaan kamu lagi?" tanya Lingga menatap dalam aksa coklat muda milik Sheyla.

Nikah Yuk, Kaa! [OTW TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang