2. Perjodohan

32.6K 210 2
                                    


Pssshh.. Baca ini dulu 👇👇👇

⚠️ [WARNING!]
KONTEN DEWASA YANG PENUH KATA-KATA DAN ADEGAN VULGAR.

❌ NO REPORT!
KALAU TIDAK SUKA, INI BUKAN LAPAK ANDA! SILAHKAN SKIP!

⚠️ MANUSIA-MANUSIA SUCI NAN BERSIH YANG PENUH KATA-KATA BIJAK DAN MENASEHATI, SILAHKAN ANGKAT KAKI!

❌ ANAK DIBAWAH UMUR HARAP MENYINGKIR!
TETAP BACA, DOSA TANGGUNG SENDIRI !

⚠️ TIDAK TERIMA COMMENT JAHAT!

[ORIGINAL IDEA
PLEASE NO COPY COPY ALIAS JIPLAK ALIAS PLAGIAT!]
TERIMA KASIH! 🙏

Jangan lupa FOLLOW ➕ dan VOTE 🌟 sebelum lanjut baca ya Bebs 😘
Boleh juga COMMENT 💬, Author pasti baca 🙂
(Comment yang baik-baik yak!) ❤

▪️▫️▪️▫️▪️▫️▪️▫️▪️▫️▪️▫️▪️▫️▪️▫️▪️

"TIDAK! Enggak mau!" Bella menolak mentah-mentah kemauan orangtuanya. Mereka memaksanya untuk menikah dengan orang yang tidak dikenalnya. Semuanya hanya karena Ibunya menginginkan menantu orang kaya. Alasannya untuk membantu koneksi bisnis Ayahnya. Tapi Bella masih muda, masih 17 tahun. Dan dia harus menikahi seorang laki-laki dewasa berumur diatas 30 tahun. Memangnya dia gila. Itu sama saja Orangtuanya menjualnya!

"Bella Albertine! Kamu hanya ditunangkan. Menikah setelah lulus sekolah!" Teriak Lily, Mamanya Bella yang masih tampak muda.

"Hah! Seperti Mama yang menikahi Papa karena uang?" Balas Bella lebih sengit.

"Jaga mulutmu, Bella!" Amarah Lily memuncak. Yang dikatakan Bella itu memang benar adanya. Lily menikah dengan Albert yang waktu itu menjabat sebagai Manager di salah satu perusahaan ternama. Karena Lily dari keluarga miskin dan dia tidak mau hidup susah, dia tidak menolak saat Albert melamarnya. Padahal waktu itu Albert berusia hampir 2 kali lipat umurnya.

"Sudah.. Sudah.. Kita bicarakan lagi setelah Bella bertemu dengan calonnya." Albert tidak mau pertengkaran Ibu dan anak menjadi lebih sengit lagi.

"Papa, dari pihak keluarga sana akan datang membahas pertunangannya sabtu besok." Lily tidak mau rencananya mempunyai besan orang kaya gagal. Dan Lily tahu Bella pasti menolak, karena dia tahu anaknya sudah memiliki pacar. Tapi sayang pacarnya hanya dari keluarga biasa-biasa saja.

"Pokoknya Bella tidak mau!" Bella berlari ke lantai 2 ke kamarnya dan membanting pintu kamarnya dengan keras.

"Bella!!!" Lily berteriak marah.

"Sudahlah, Ma. Biarkan Bella tenang dulu." Albert, pria tua yang berumur 60an itu menenangkan istrinya yang memang tidak mau kalah, bahkan kepada anaknya sendiri.

"Ini pasti karena pacarnya itu." Geram Lily menyalahkan pacar Bella yang tidak tahu apa-apa.

"Mama atur saja untuk pertemuannya. Paling dia marah hanya sebentar saja."

"Haah... Baiklah, Pa. Mama akan mengurusnya." Lily hanya menghela napas kesal.

Bella kesal dan marah, dia membanting bantalnya ke seluruh ruangan dan membuat kamarnya berantakan.

🎶 🎶 🎶
"Tring.... Tring....."

"Halo? Kenapa Honey?"
"Kamu dimana sih? Akhir-akhir ini sibuk terus. Kamu tahu kan aku lagi stresss!!!!"
"Ah... Iya.. Maaf ya. Aku enggak bisa temani kamu, Honey."
"Kamu sibuk apa sih? Kamu kan sudah janji mau temani dan nurutin aku."
"Iya, Honey. Tapi aku kan enggak bisa selalu siap setiap saat."
"Ya, sudah deh. Aku enggak mau ganggu lagi. Bye!"
"Sorry Honey. Bye.."

Just GIVE UPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang