3. Pertunangan

23.1K 157 2
                                    

Pssshh.. Baca ini dulu 👇👇👇

⚠️ [WARNING!]
KONTEN DEWASA YANG PENUH KATA-KATA DAN ADEGAN VULGAR.

❌ NO REPORT!
KALAU TIDAK SUKA, INI BUKAN LAPAK ANDA! SILAHKAN SKIP!

⚠️  MANUSIA-MANUSIA SUCI NAN BERSIH YANG PENUH KATA-KATA BIJAK DAN MENASEHATI, SILAHKAN ANGKAT KAKI!

❌ ANAK DIBAWAH UMUR HARAP MENYINGKIR!
TETAP BACA, DOSA TANGGUNG SENDIRI !

⚠️ TIDAK TERIMA COMMENT JAHAT!

[ORIGINAL IDEA
PLEASE NO COPY COPY ALIAS JIPLAK ALIAS PLAGIAT!]
TERIMA KASIH! 🙏

Jangan lupa FOLLOW ➕ dan VOTE 🌟 sebelum lanjut baca ya Bebs 😘
Boleh juga COMMENT 💬, Author pasti baca 🙂
(Comment yang baik-baik yak!) ❤

▪️▫️▪️▫️▪️▫️▪️▫️▪️▫️▪️▫️▪️▫️▪️▫️

Hari Sabtu yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba juga. Bella kesal karena tadi saat dia hendak melarikan diri dengan alasan belanja, tapi dia tidak diperbolehkan keluar rumah sama sekali. Sekarang dia hanya duduk di dalam kamar, menunggu nasib yang sudah ditentukan Orang tuanya. Bella sengaja mengunci pintu kamar dan menguncinya sekali lagi dengan slot besi.

Kalau tidak boleh keluar rumah, lebih baik aku juga tidak usah keluar kamar sekalian. Putus Bella. Dia sudah menelepon Adrian, tapi Adrian malah mendadak pergi ke luar kota bersama keluarga dan saudaranya. Ini membuat Bella semakin kesal, kemana dia harus meminta tolong. Tidak ada yang bisa menolongnya dari situasi ini. Dengan emosi Bella melempar semua bantal di kasurnya sekali lagi dan membuat kamar yang sudah dirapikan berantakan lagi.

Bella melihat dari jendela kamarnya ke halaman rumahnya, ada 2 mobil yang baru tiba, pertanda calon tunangannya dan calon besan yang diharapkan Orangtuanya sudah tiba. Bella menutup dan mengunci jendela kamarnya.

Apa aku kabur dan lompat dari jendela saja? Bella berpikir dan menggelengkan kepalanya. Ini bukan film action. Dia bukan jagoan yang ahli kungfu. Begitu dia lompat bisa dipastikan kakinya bakal patah. Atau.... Dia bisa memakai sprei untuk turun lewat jendela. Tapi..... spreinya hanya 1 lembar mana cukup untuk sampai ke bawah.

Haaaaaaaahhhhh....
Bella menghela napas panjang dan terduduk di atas kasur. Apa aku harus menerima perjodohan ini? Memang perasaannya pada Adrian tidak dalam. Karena sejak awal mereka jadian, Bella sudah meneguhkan hati untuk tidak jatuh cinta terlalu dalam padanya.

Bahkan awalnya mereka berpacaran hanya karena Adrian taruhan dengan teman-temannya. Tentu saja uang hasil taruhan diberikan semuanya kepada Bella sebagai syarat mereka berpacaran. Sebenarnya Bella mau mengakhiri hubungannya dengan Adrian apalagi sejak awal Bella memang sama sekali tidak ada rasa sedikitpun. Akhirnya mereka memang bersama karena Bella mulai merasa ketergantungan.

Bella tidak merasa rugi, dia merasa ini menguntungkan karena dia ada teman untuk menemani hari-harinya yang datar dan membosankan. Dan dia ada pasangan yang bisa digandeng pada saat hang out bareng teman-temannya. Tapi lama kelamaan Bella merasa sayang harus melepaskan Adrian yang tidak banyak menuntut dan selalu menuruti keinginannya. Dan Bella menyukai Adrian yang tidak menyentuhnya sama sekali. Tidak mencari kesempatan di dalam kesempitan seperti kebanyakan teman-temannya yang sudah lepas perawan. Padahal ada banyak kesempatan saat mereka sedang berduaan.

Mereka benar-benar berpacaran sehat, hanya sebatas cium pipi dan pegangan tangan, tidak pernah menjurus ke arah seksual. Walaupun kadang Bella menggoda dan Adrian selalu berusaha keras untuk mengontrol imannya. Pada akhirnya mereka selalu bisa menahan diri dan tidak pernah melewati batas. Bella masih perawan hingga detik ini.

Just GIVE UPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang