5. Pernyataan Cinta Seorang Alan

21 6 0
                                    

*Pict from pinterest

Maaf tapi aku terlalu berharga untuk dimiliki dengan cara yang salah SALWA ZAHIRA

Pukul 05.30

Pagi pagi Alan sudah mandi dan buru-buru ke kampus. Tidak biasanya memang Alan masih pagi buta begini sudah rapi dan sudah mandi. Biasanya saja jam segini ia masih bergelung dengan selimut dan mengarungi lautan mimpi. Alan rela bangun pagi seperti ini karena Salwa hari ini ada jadwal kuliah pagi jadi ia harus merencanakan rencananya pagi juga. Alan berencana untuk menembak Salwa hari ini. 

Penampilan Alan berbeda kali ini, ia  memakai kaos putih polos yang dilapisi kemeja hitam kotak-kotak dengan celana jeans panjang. Sengaja Alan berpenampilan rapi hanya untuk menembak sang pujaan hati. Ia sudah mempersiapkan ini semua dengan sangat matang. Alan sudah menyiapkan kata-kata yang romtantis dan berlatih semalaman penuh untuk rencana ini. Sejujurnya Alan gugup karena ini kali pertamanya ia menembak seorang cewek ditonton banyak orang pula.

Alan kemudian memasuki mobilnya bersiap untuk menjemput sahabat-sahabat laknatnya untuk membantunya melancarakan rencananya tersebut. Ia menjemput Juan terlebih dahulu karena Juanlah yang ia suruh untuk membeli keperluannya. 

"Heh monyet cepetan ayo udah telat nih" Ngegas Alan 

"Yaampun bos baru juga jam 6 ngantuk gue ini bos, nih pesanan lo bunga sama coklat" Sewot Juan sambil menyerahkan barang-barang tersebut. Karena memang biasanya juga Juan itu bangun jam 9 itu saja kalau mamanya yang membangunkannya.

"Bawel lo, nanti gue traktir gak usah banyak ngeluh" tambah Alan

"Nah gini dong bos. Oke langsung jemput si curut Feri" Ucap Juan dengan semangat 45. Padahal tadi saja lemas tak bertenaga tapi kalau sudah mendengar kata traktir yasudah jiwa dan raga Juan langsung membara.

***

Setelah menjemput Feri dengan segala drama bangun tidur ala Feri, mereka akhirnya sampai di parkiran kampus. Alan kemudian menyuruh Juan untuk membagikan bunga dan coklat kepada mahasiwa yang sudah ia bayar untuk berdiri di sepanjang koridor yang akan dilewati Salwa. Ia juga menyuruh Feri untuk berdiri di dekat parkiran untuk mengalihkan perhatian Salma saudara kembarnya Salwa. 

"Fer jangan lupa buat ngehadang Salma, awas ya lo kalau sampai gak berhasil" Ancam Alan kepada Feri

"Aduh ngeri gue, Iye bos" Ucap Feri sambil bertingkah seperti orang yang ketakutan

"Semangat bos, dan siapin mental lo buat ditolak sama Salwa" Ejek Juan sambil melipat kedua tangannya di dada.

Alan mendengus sudah kebal dengan ejekan Juan yang tidak ada habisnya. "Kurang ajar jadi anak buah, gue sleding beneran lo"

Juan tertawa ngakak "Maap bos"

Kemudian mobil si 2Sal memasuki area parkiran. Alan menggaruk tengkuknya, jujur ia gugup sekali. Alan gelisah apakah rencanaya akan berjalan dengan mulus. Si Feri kemudian menjalankan perannya menghadang Salma agar tidak bareng dengan Salwa. Feri tidak sendiri ia ditemani Juan.

"Eh ada neng Salma mau kemana neng?" Goda Feri

Salma langsung menggelengkan kepalanya. Heran dengan Feri yang doyan banget menggoda setiap cewek yang dilhatnya.

"Eh Feri!! lo itu gak ada bosen-bosennya ya godain cewek, gue aja nih yang ngeliat sakit mata" Sewot Salma

"Aduh neng Salma ya gak bosen lah apalagi kalau udah liat Salma beuhh bening cantik gini seger dong mata gue" ucap Feri

Salma memutar bola matanya malas dengan ucapan Feri yang merusak moodnya pagi ini. "Mata lo seger mata gue sepet liatnya, Minggir!!!"

"Buru-buru amat mau kemana sih?" Tanya Feri

2SAL : Jodoh Untuk SalwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang