dad

3.5K 596 34
                                    

Pemuda usia dua puluh tiga tahun tahun itu menatap nyalang pria paruh baya di depannya. Tersirat rasa heran mengapa bunda yang baik hati mau menjalin rumah tangga bersama manusia bak iblis ini.

"Ada apa?" ucap Tuan Lee bingung menatap Doyoung yang hanya mematung.

"Kenapa Ayah lakukan itu?" balas sang putra dengan suara bergetar, menahan luapan emosi dari dalam tubuhnya.

Ayah mengalihkan pandangannya, menatap balik si sulung, "Maksudmu?"

"Haechan."

"Dia ingin lekas mati, Ayah hanya membantu. Tapi ternyata Ayah kurang kencang menabraknya."

Benar-benar.

Harusnya pria ini sudah mendekam penjara. Namun sayang, polisi-polisi sampah itu malah menutup kasus usai menerima sogokan uang dari kepala keluarga tersebut

Doyoung mendecih.

Senang sekali jadi orang kaya, dapat memperoleh apapun dengan lembaran kertas berharga di tangannya. Untuk membungkam abdi negara yang konon bekerja sebagai penegak hukum saja, semua akan jadi mudah.

Tangan pemuda bersurai coklat itu terkepal kuat mendegar pernyataan tadi, sudah sangat bersiap untuk melayangkan tinju. Tetapi ayah lebih dulu berujar,

"kamu juga jangan macam-macam kalau tidak ingin kehidupan kuliahmu berjalan buruk."

Sumpah, bahkan ia tak layak disebut 'ayah'.

Sumpah, bahkan ia tak layak disebut 'ayah'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
wound ; lee haechan [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang