he was hurt

4.1K 684 49
                                    

' . . s u n '

Begitu tuntas rentetan aksara terukir di kulit tangannya, atensi Haechan beralih pada ponsel yang tak tersetuh sejak dua hari lalu.

Hebat kan?

ting

Renjun
| HAECHAAN
| kau kemana?
| dimana?
| H
| A
17. 56

ting. ting. ting.

Dan notifikasi itu akan terus berlanjut, hingga akhirnya Haechan mematikan nada dering.

Terhitung seminggu ia mulai mengurung diri dalam kamar, chat Renjun yang meneror tak henti, keadaannya yang memburuk,

dan Mark yang berlagak aneh.

Untuk apa Mark mengatarkan makanan pada Haechan? peduli apa dia? Kenapa menumbuhkan kembali kebiasaan dua tahun lalu?

Siapa juga yang menginginkannya mati?

Ia menerawang langit-langit.

Jadi begini libur semesternya?

"haha.. beban sepertiku bisa hidup juga," monolog Haechan dalam sunyi.

Jemarinya bergerak perlahan menuju dada, mencengkeram kuat.

Karena di sini Haechan memendam pilu, dan beribu sedu untuk disimpan seorang diri.

Ia sakit.

Ia putus asa.

Kalau dipikir lebih dalam, ia juga rindu masa kecil bahagianya.

Kalau dipikir lebih dalam, ia juga rindu masa kecil bahagianya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

again, sorry if this is bad.

wound ; lee haechan [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang