Sembilan belas

872 97 233
                                    


"Yoon, gue ada curiga sama seseorang nih?"

"Sapa bang?"

Kedua namja tampan sedang menikmati brunch nya di kantin. Sebenarnya mereka datang ke kampus bukan untuk mengikuti kelas, melainkan menemui pujaan hati bagi Prince Jin juga menunggu sang kekasih untuk Yoongi.

Ntah mengapa semenjak ungkapan perasaannya di terima, ia tak ingin berpisah jauh jauh. Rasa ingin selalu bersama begitu melekat. Lucu saja. Pria manis seperti Park Jimin mampu membuatnya bertekuk lutut dengan mudah.

Lain hal dengan manusia tampan sejagad. Sendirinya tengah di landa keraguan berlipat ganda. Otaknya berfikir keras menyatukan potongan potongan puzzle misterius seseorang yang ia temui sebelumnya.

Bibir gemuknya mengunyah tteobokki dengan tidak berselera. Ntah mengapa kli ini sangat berpengaruh terhadap selera makannya.

"Sunggie. Lo tau kan maksud gue"

Pria berkulit pucat itu meletakkan sumpit ke dalam mangkuk kertas nya dan berpangku tangan.

"Bang, kalo gue boleh kasi tau sesuatu ke lo, lo bakal marah gak?"

Pria dengan bahu lebar itu berpikir sejenak.

"Tergantung"

"Yaudah gak jadi"

Prince Jin meraih botol air mineral di depannya dan menenggak hingga setengah. Tteobokki itu ia singkirkan dari jangkauan jemari. Ia lebih memilih mengunyah permen karet yang baru saja di ambil dari dalam kantong celana.

"Ngomong deh lu. Penasaran banget gue"

"Lo boleh gak setuju sih, cuma ini berdasarkan yang gue tangkep."

Anggukan kepala sekali menjadi pertanda setuju akan obrolan berat segera di mulai.

"Sedari awal lo manggil cowok manis itu Sunggie, gue udah curiga sih. Apalagi adek lo sering posting foto dia di twitter dan lo bilang foto itu mirip ma seseorang- "

"Lo pernah gak sih bang mikir kalo itu orang yang sama?"

Prince Jin menutup mata sejenak. Fikirnya kembali menerawang ke kejadian yang di maksud. Mulai dari postingan postingan awal sang adik, chat di grup juga unggahan terbaru beberapa menit lalu. Raut wajah yang sebelumnya tampak tenang kini mulai terlihat gusar.

"Yoon, apa gue sebodoh itu?"

Namja Min menghentikan kegiatannya menyeruput jus apel. Ia kembali menaruh fokus pada si sahabat yang tengagh di landa resah.

"Lo gak bodoh bang, cuma gak teliti aja. Lo udah dm dia kan? Lo tadi ketemu dia gak? Bunga lo sekarang mana?"

"Tumben lo cerewet"

"Yaelah bang, katanya mau curhat. Nyesel gue ngeladenin lu. Mending gue nunggu enchim di depan kelas dia"

Pria Kim itu langsung mengambil sebuah permen di atas meja dan melemparkan ke arah pemuda yang duduk bersebrangan dengannya.

"Sialan lo. Ngebucin mulu idup lo."

"Yang penting gue udah ngebuktiin kalo gue Seme berkualitas. Gak omong doang"

Ada penakan pada ujung kata yang terucap. Memang bermaksud menyindir.

"Lu liat noh, si Joonie aja udah jadian ma Hosiki. Padahal lu tau sendiri dia yang paling sial mulu kalo deketin cowok manis. Nyatanya, di terima juga. Nah lo?"

Bungkam.

Namja tampan itu tak menjawab. Ia mengalihkan pandang ke arah lain.

"Bang, sorry. Bukannya gue ngeraguin elu. Tapi segala sesuatu butuh di perjuangin dengan nyata bang."

COSPLAYER'S TRAP - JINVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang