Dua puluh empat

1K 112 153
                                    

Hari baru dimana semua aktifitas kembali bermula setelah Weekend berakhir. Begitupun dengan Prince Jin dan kawan kawan kembali dari aktifitas bucin mingguan ke realita seorang mahasiswa sesungguhnya. Menyelesaikan deadline tugas tugas yang berdatangan, cukup membuat otak serasa akan meledak.

Sepertinya tidak bagi Prince Jin. Ia terlihat santai mengerjakan tugas kelompok bersama rekannya se tim, Im Jinna. Beberapa kali yeoja itu menjelaskan dengan detail bab bab yang harus ia kerjakan, namun ia acuh. Tak satu pun katanya masuk dalam otak. Jangankan masuk, melewati saja tidak. Fikirnya terus menerawang pada gambar diri si pria cantik yang berhasil ia dapat dari unggahan si sunggie jadi jadian.

Merasa di abaikan, Nana menatap namja yang duduk di sampingnya sedang tersenyum simpul. Memperhatikan layar ponsel yang terus menyala, menunjukkan gambar seseorang. Gadis cantik itu memutuskan untuk menyenggol lengan si lelaki tampan.

"Jin. Seokjin."

Tak menyahut. 

"Prince Jin!" pekiknya kencang hingga membuat mahasiswa lain ikut menoleh.

Dengan malas, manusia tampan sedunia itu menoleh. Sebelah alisnya terangkat, menyiratkan sedang menahan umpatan dalam diam.

"Apa?"

"Kamu paham gak?"

"Perlu gue jawab? Padahal lo sendiri udah tau jawabannya"

Nana mencedih kesal. Ia menumpuk lembaran kertas keras keras dan memasukkan ke dalam map plastik bening. Sebenarnya bukan karena tugas yang membuatnya kesal. Melainkan tingkah si tampan yang cukup memuakkan.

Terlebih lagi, ia sendiri tanpa di minta mampu menyelesaikan sendiri tugas mereka tanpa mengusik ketenangan si lelaki berbibir tebal. Tapi tetap saja ia tak bisa berlaku demikian.

Yeoja cantik dengan rambut sebahu itu ingin menunjukkan skill juga otak encernya di depan lelaki yang ia sukai. Ada sebuah harapan jika sendirinya mendapat pujian. Sedikit terkesanlah paling tidak.

Sayang, Usaha pendekatannya percuma. Namja berbibir tebal dengan rambut yang cukup panjang itu acuh. Ia lebih memilih menaruh atensinya pada layar smartphone.

Nana terhenyak mendengar ucapan tanpa basa basi Prince Jin. Ia tahu mengenai image cuek lelaki tampan itu. Hanya saja hatinya terasa di cubit saat mengetahui dan mendengar secara langsung sebagaimana 'dingin' tindak tanduk nya.

Seorang lelaki manis memakai topi baret terbalik sisi depannya dengan kacamata bulat berjalan melewati koridor. Dapat lelaki tampan itu lihat bagaimana bagaimana bibir merah itu mengerucut lucu dari balik kaca transparan.

Mendadak ia meraih map bening berisi lembaran tugas dan memulai diskusi dengan gadis cantik di sebelahnya. Dengan suara kencang,

"Ah, ini gimana ya Na? Gue rasa ini kurang pas deh"

Prince Jin mengikis jarak di antara mereka. Rupanya hal tersebut menarik atensi yeoja bermarga Im yang duduk di sampingnya. Tak ingin melewatkan kesempatan, Nana menyambut baik tindakan namja tampan itu.

"Eh, gimana Jin?"

Tangan lembutnya menyentuh jemari besar si Kim.

Taehyung menoleh ke sumber suara berasal. Indera penglihatannya menangkap moment manis tersebut. Bukunya terjatuh dari genggaman tangan tanpa ia sadari.

Seseorang dari dalam kelas, berlari keluar dan membantunya untuk memungut kumpulan kertas bergambar itu satu per satu. Dan menyerahkan pada si empu.

"Buku lo jatuh nih."

Seolah tersadar, namja cantik itu mengalihkan perhatiannnya ke seorang lelaki yang berdiri di hadapan.

COSPLAYER'S TRAP - JINVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang