Dua puluh dua

852 101 99
                                    

Seokjin memasuki apartmentnya yang gelap. Ini sudah hampir pukul sepuluh malam, namun tak ada tanda tanda ada manusia di dalamnya. Kakinya melangkah hingga ke ruang santai.

Kosong.

Ia beranjak ke dapur.

Juga kosong.

Pria tampan itu mulai tak tenang. Ia melangkah terburu mengecek kamar sang adik. Di bukanya pintu besar warna putih itu terburu.

Nihil.

Seokjin meraih ponsel dari dalam saku celana untuk menghubungi yang termuda.

Sambungan telepon pertama, nada monoton menyapa indera pendengar hingga suara operator otomatis yang menjawab untuk meninggalkan pesan.

Abai.

Kembali melakukan panggilan.

Tetap saja tak ada jawaban.

Hingga tiga kali nada tersambung, namun sepertinya masih belum ada tanda tanda panggilannya itu akan terjawab.

Pria tampan itu gusar.

Ia menghubungi seseorang untuk memastikan dimana keberadaan sang adik.

Ada rasa lega setelah mengetahui keberadaan yang termuda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada rasa lega setelah mengetahui keberadaan yang termuda. Tak biasanya Jungkook berperilaku demikian. Jika pun sendirinya sedang berada dalam masalah, seharusnya ia mau berbagi. Bukan di simpan seorang diri. Tetapi jika namja bergigi kelinci itu mau berbagi dengan para sahabat, Seokjin tak bisa marah. Bagaimana pun mereka sudah seperti keluarga. Ia hanya bisa berharap semoga masalah tersebut lekas selesai.

 Ia hanya bisa berharap semoga masalah tersebut lekas selesai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yoongi menemukan Jungkook seorang diri di tepi Sungai Han. Bibirnya membiru dengan tubuh yang menggigil. Kedua netranya sayu.

Namja muda itu kedinginan.

Yang tertua membujuk untuk mengajak pulang, namun ia menolak.

Lelaki Min itu tahu benar apa yang sedang terjadi di antara hubungan dua saudara itu. Bukan bermaksud untuk ikut campur, namun dengan menghukum dan menyiksa diri sendiri seperti ini bukanlah solusi. Masalah tak akan selesai. Yang ada hanya menambah buruk situasi.

COSPLAYER'S TRAP - JINVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang