II. Terlanjur cinta (?)

24.3K 1.4K 11
                                    

  Malam ini Andini sedang mendesain rumah di komputer nya. Andini terbilang mahir menggambar di kertas dan di komputer, saat berhadapan dengan layar komputer Andini lebih sering menggunakan kacamata agar mata nya tetap sehat dan tidak terlalu sering terkena sinar radiasi.

  "Ya Allah. Susah banget ya yang kali ini? Pengen istirahat tapi greget pengen selesain."

  Ia melepaskan kacamata nya dan membaringkan tubuh nya di atas kasur. Entah kenapa Andini merasa nyaman sekali membaringkan tubuh nya di atas kasur, mungkin karena Andini terlalu lama duduk menatap layar komputer nya.

  Cling!

  Lamunan Andini pecah ketika dirinya mendengar notifikasi dari ponsel nya. Ada yang mengirimi nya pesan tapi nomor nya tak di kenal.

  +62856xxxx

  'Andini, ini nomor Andini kan? Saya Rangga yang tadi pagi namu di rumah kamu. Ini nomor saya, tolong simpan ya.'

  Andini menghela napas panjang. Entah darimana Rangga yang akan di jodohkan dengan nya ini mendapat nomor telepon nya.

  "Jadi si Om-Om ini nekad ya chat gua," gumam Andini. Dengan cepat kedua telunjuk nya mengetik pesan membalas pesan yang Rangga kirim.

'Iya ini Andini. Ya kalo ada waktu aku save nomor nya.'

  Tak lama berselang Andini membalas pesan Rangga, ponsel nya kembali berbunyi.

'Laah kok? Memang nya kamu lagi apa sekarang?'

  'Sibuk!'

'Wah kalau begitu saya ganggu kamu ya? Maaf, sekali lagi saya minta maaf'

  'Iya. Tadi sih ganggu tapi udah di maafin.'

'Haduh. Saya bingung ladenin kamu, Din. Kamu terlalu cuek banget jadi orang.'

  'Ya jangan di ladenin lah. Kan gampang.'

'Gak tau saya, kenapa hati kamu keras kayak batu. Tapi kamu gak pernah di kecewain sama laki-laki kan?'

  'Sering.'

   'Udah lah Om, aku mau kerjain tugas dulu. Sana tidur!'

   'Weess perhatian toh.'

  'Sakarep mu!'


  Andini pun menaruh kembali ponsel nya. Padahal ia sudah sekuat tenaga bersikap lebih cuek dan dingin, tapi tentara yang satu ini alias Rangga tak gentar mendekati nya. Apakah Rangga sudah terlanjur cinta kepada Andini?

 
~~~

  Rangga menggaruk tengkuk nya dengan terpaksa. Memang ia juga tak ingin pakai cara jodoh-jodohan seperti yang saat ini berlangsung, tapi entah kenapa Andini membuat nya tak bisa tidur.

  Bukan nya gelap saat memejamkan mata, Rangga malah melihat bayangan Andini tengah tersenyum tipis. Ya alhasil Rangga kembali membuka mata nya lebar-lebar.

  "Ya Allah, aku dapet mimpi apa bisa di jodohin sama wanita yang atine keras koyo watu. Haduuh," gerutu Rangga.

  Padahal Rangga terkenal seantero batalyon nya karena sikap dingin nya terhadap wanita, tapi sekarang letnan es batu itu kalah oleh seorang wanita yang baru menginjak masa dewasa.

  "Rangga! Belum tidur kau?" sapa seorang tentara muda yang seperti nya satu kamar dengan Rangga. Rangga hanya menggelengkan kepala nya perlahan.

  "Kutebak kau lagi mikir itu—"

  Rangga menaikan sebelah alis nya. Teman nya tak selesai berbicara sehingga ia sangat kebingungan.

  "Mikir apa?" tanya Rangga.

  "Perjodohan. Tak senang ya pasti nya di jodohin sama keluarga? Untung nya kau gak punya pacar, jadi ya agak ringan lah."

  "Seneng gak seneng. Baru pertama kali di jodohin tapi aku udah langsung jatuh cinta lho!" seru Rangga antusias.

  "Bagus dong. Akhirnya Lettu Rangga udah dapat landasan hati, bener gak?"

  "Tapi masalah nya cewek nya bikin otak ku mumet! Wong dia hati nya kayak batu, le. Wes angel duh," keluh Rangga yang tek henti menggaruk kepala nya yang sekarang benar-benar gatal.

   "Buat dia cemburu aja! Kan konon katanya cemburu tanda cinta, bener gak?"

  Rangga mengangguk pelan. Ada benar nya juga ia begitu, langkah pertama adalah mengenal Andini dan langkah selanjut nya adalah bisa masuk ke lingkup pertemanan nya dan Andini.

  To be continue...

Ohayo gozaimasu🙋‍♀️ gimana, makin seru gak? Ya belum lah ya kan masih awal-awal gini. Yaudah deh pokok nya stay tune terus dan terima kasih sudah membaca see youu

 
 

 
 

 

   

 

Kecantol Mas Akpol  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang