Hallo aku kembali, ada yang kangen? Ga ya? Ya udah gapapa wkwk
*****
Galang menepati janjinya, selama tiga minggu ini ia telah membuat gadis itu sedikit-sedikit mulai ada rasa kepadanya.
Yuri merasa Galang benar-benar cinta sama dia. Terbukti dari tiga minggu ini, dia memperlakukannya dengan sangat perasaan dan lembut.
Perlakuan nya membuat Yuri berdebar kencang. Cowok itu sering mengusap rambutnya, mencubit pipi chubbynya dan pernah waktu itu Galang sengaja mencium pipi nya membuat ia salah tingkah.
Ia selalu berada di dekat Yuri, bahkan tak segan-segan mengantarkan jemputnya, meski hanya menggunakan bus umum.
Dalam tiga minggu ini, gadis itu banyak tau tentang kebiasaan Galang. Mulai dari merokok, membuat onar. Waktu itu hampir saja Galang hendak memukul orang, tapi tidak jadi karena Yuri memperingatinya. Dan juga ia waktu itu mengoceh panjang lebar sebab Galang mau memalak uang siswa sekolahan.
"Kamu ngerokok lagi?" tanya Yuri. Mereka sedang berada di taman.
"Kenapa?" tanya balik Galang.
"Nanti kamu mati"
Sontak Galang menoleh ke gadis itu. "Enggak, malaikat maut aja gak mau liat gue"
Yuri mengangguk. "Wajar sih, kan kamu lebih serem dari hantu" ucapnya di akhiri kekehan.
Galang melirik sinis ke Yuri, sedangkan yang dilirik hanya tersenyum. Awalnya mau marah, eh gak jadi pas gadis itu tersenyum manis. Kan dia udah candu sama senyumnya, apalagi orangnya.
"Mulai sekarang jauhi kebiasaan kamu, mulai dari ngerokok, tawuran, mukul orang dan malak orang. Atau kamu gak pernah ketemu aku lagi dan gak boleh makan masakan ibu" ancam Yuri, membuat cowok itu menelan ludahnya susah payah.
Ancaman seperti itulah yang membuat Galang menurut. Dia tidak mau gadis itu pergi dari hidupnya dan ia sudah candu dengan masakan ibu Yuri.
Dia sudah janji untuk membuat gadis itu mencintainya.
"Oke, gue turutin"
Yuri tersenyum. "Bagus" gadis itu mengusak rambut Galang. Cowok itu ikut tersenyum.
"Jangan terus tersenyum, nanti gue lebih jatuh cinta sama lu"
Blush
Pipi Yuri samar-samar memerah akibat ucapan Galang.
"Apaansih" Yuri memalingkan wajahnya malu, sontak itu membuat Galang terkekeh.
Ia mengusap pipi memerah gadis itu dengan tangannya.
"Pilih angka 5 sampai 10"
"6"
"Kalo gue 7"
"Kenapa tujuh?"
"Karena 7an ku mencintaimu"
Blush
Lagi-lagi pipi Yuri memerah, Galang tertawa.
"Ayo pulang, udah hampir malam" ujar Galang. Yuri mengangguk malu. Galang menarik tangan Yuri.
Mereka belum pacaran, tapi Galang memberinya komitmen.
*Kamu dan kenangan*
"Ahh.... senang sekali akhirnya putri ibu bisa membanggakan ibu dan ayah" pekik senang ibu Galang.
Ketika hendak melewati ruang tamu, cowok itu jelas-jelas mendengar pekikan senang dari mulut sang ibu. Galang yakin pasti kakaknya memenangkan penghargaan lomba atau prestasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu dan Kenangan
Short StoryFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA. VOTE DAN KOMEN JUGA, ITU ADALAH DUKUNGAN SEMANGAT DARI KALIAN. Cerita ini mengandung bawang. . . . . . . Menceritakan perjuangan seorang cowok menghadapi penyakitnya dan berjuang mempertahankan cintanya untuk seorang cew...