Happy reading ❤️
*****
Langit gelap disusul oleh gemuru, sedikit demi sedikit air yang berasal dari langit menurunkan air hujan yang deras.
Di gang yang agak sempit, seorang cowok bersender di dinding dengan muka lembab dan juga sedikit goresan di wajahnya. Ia membiarkan hujan membasahi tubuhnya.
Seragam sekolah yang ia pakai begitu Lusuh. Bahkan ada yang robek dan terkena noda darah. Orang yang melihat itu pasti mengatakan jika ia jorok dan kotor.
Galang Aradhana--, cowok dengan muka lembab itu. Ia mengesat hidung nya. Iris mata tajam di balik rambut yang agak panjang itu melihat lengannya yang tadi mengesat hidung yang mengeluarkan darah.
"Sialan!! Akan gue balas dia!"
Gumamnya dengan penuh dendam, ia menyeringai tajam.
Ia meringis saat tak sengaja menekan luka goresan di tangannya. Tadi ia bertarung dengan musuh bebuyutannya, saat itu Galang lengah sedikit, alhasil ia terkena benda tajam musuhnya. Walaupun luka itu tidak besar, tapi cukup membuat infeksi.
Dia tidak akan bertarung mengunakan benda tajam, yang ia lakukan hanya kepalan tangan atau bisa di sebut tinju.
"Aishh kenapa tidak berhenti-henti sialan!" maki Galang melihat runtuh hujan.
~Kamu dan kenangan~
Seorang cewek tengah menatap runtuhan air hujan sambil membawa payung di tangan kanannya. Dia adalah Yurika Ayana biasa di panggil Yuri.
Beruntung ia hari ini membawa payung yang di ingatkan oleh ibunya. Yuri melangkah ke gang yang memang sejalan dengan rumahnya.
Tiba-tiba langkah kaki Yuri berhenti saat melihat seseorang yang tak juah darinya. Ia menajamkan penglihatannya.
Yuri melihat seorang cowok yang bersandar di dinding tanpa berniat meneduhkan tubuhnya.
Gadis itu mengenal mengenalnya. Dia adalah Galang Aradhana, si cowok berandalan dari high school Demes. Sekolah termahal dan terelit.
Yuri yang awalnya malas menghampiri Galang atau berurusan dengan berandalan itu, akhirnya ia tak tega dengan Galang yang tak berdaya di sana.
Karena kata ibunya kita harus berbuat baik dengan orang yang membutuhkan kita. Ia melangkah ke arah Galang.
"Ayo berdiri, aku obatin luka kamu" kata Yuri saat berada di dekat Galang. Menghalangi air hujan dengan payungnya.
Yuri hendak memegang lengan Galang, tapi segera cowok itu menepis dengan kuat membuat Yuri mengejap matanya.
"Tidak usah bertingkah sok baik, atau wajah mulus lu gua buat babak belur" kata Galang tanpa melihat ke Yuri.
Yuri menghela nafas, sejujurnya ia malas berurusan dengan Galang. Tapi ia benar-benar tak tega melihatnya.
"Kamu keras kepala sekali, cepat bangun aku bersihin luka mu"
"Udah gua bilang bukan! Tinggalkan gua sendiri sialan!"
"Aku tidak bisa meninggalkan orang yang kesakitan"
Dan berakhirlah Galang yang sedang dipapah oleh Yuri yang kesusahan. Karena Galang yang sedikit memberontak dan tubuhnya lebih besar dan tinggi dari Yuri.
Tapi Yuri tetap memapah Galang sampai cowok itu berhenti memberontak.
Tbc.
Next? vote dan komen ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu dan Kenangan
KurzgeschichtenFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA. VOTE DAN KOMEN JUGA, ITU ADALAH DUKUNGAN SEMANGAT DARI KALIAN. Cerita ini mengandung bawang. . . . . . . Menceritakan perjuangan seorang cowok menghadapi penyakitnya dan berjuang mempertahankan cintanya untuk seorang cew...