Happy reading
Jangan lupa vote dan komen.*****
Sepulang sekolah, Galang secepat mungkin pergi ke sekolahnya Yuri. Ia tersenyum melihat seorang gadis yang keluar dari gerbang dengan terburu-buru.
Lalu Galang berlari menghampiri gadis tersebut.
"Yuri"
Deg
Gadis yang di panggil Yuri tadi berbalik dengan ragu. Seketika matanya membola, firasat ia benar.
"Eits mau kemana?" Galang menarik tangan Yuri saat gadis itu hendak kabur.
"A-pa? Lepasin" Yuri berusaha melepaskan genggaman tangan Galang, tapi tenaganya tidak sekuat Galang.
"Ngehindar?"
"Si-siapa?"
"Elu"
Cowok itu melangkah dikit mendekati Yuri, seketika tubuh Yuri menegang. Ini terlalu dekat, mana masih di tempat umum lagi.
"Mundur ih, diliatin orang nanti" kesal Yuri, ia mendorong tubuh Galang.
Galang tertawa, lalu tangannya mengusap rambut Yuri dengan gemas.
Blush
Pipi Yuri samar-samar memerah, ia mendudukkan kepala agar cowok itu tidak melihat semburan merah di pipinya.
"Yuk pulang" ajak Galang. Sebelum Yuri menjawab, Galang terlebih dahulu menarik tangan gadis itu.
Jangan pikir kalau Galang tidak tahu jika Yuri sedang malu. Ia orangnya begitu peka, niatnya mau ngegomba lagi, tapi gak jadi karena udah sore.
Mereka telah sampai rumah Yuri.
"Ayok masuk" ajak Yuri ke Galang.
Galang menggeleng, lalu ia tersenyum. "Gak deh, nanti malam aja. Gue pulang dulu, ada urusan"
"Ohh ya udah"
"Oh iya"
"Hemm?"
"Nanti malam jam 7 gua jemput lu ya, kita jalan-jalan dekat sini aja. Mau?"
Yuri tersenyum. "Mau!!"
Galang ikut tersenyum. "Ya udah, sampai jumpa nanti malam" Yuri mengangguk semangat, Galang terkekeh melihat wajah gemas Yuri. Tangannya kembali mengusap rambut gadis itu.
"Gua pulang ya"
"Hati-hati" Galang mengangguk, lalu ia keluar dari halaman rumah Yuri.
Setelah Galang hilang dari pandangannya, Yuri tersenyum malu. Ia menggeleng, kemudian masuk ke dalam rumah.
*Kamu dan kenangan*
Seperti yang dikatakan Galang tadi, kini cowok itu telah berada di depan rumah Yuri. Ia mengatur nafas, entah kenapa kali ini ia terlihat gugup.
Tok
TokIa mengetuk pintu, tak lama seorang wanita paruh baya membukakannya.
Wanita itu tersenyum. "Eh ada Galang, yuk masuk" ajaknya.
"Iya bu" Galang memasuki rumah Yuri.
"Tunggu ya, Yuri masih di kamar. Ibu panggilin dulu"
"Oke bu"
Dara berjalan menuju kamar anaknya.
"Yuri, ada Galang tu"
Ucapan sang ibu membuat Yuri kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu dan Kenangan
Short StoryFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA. VOTE DAN KOMEN JUGA, ITU ADALAH DUKUNGAN SEMANGAT DARI KALIAN. Cerita ini mengandung bawang. . . . . . . Menceritakan perjuangan seorang cowok menghadapi penyakitnya dan berjuang mempertahankan cintanya untuk seorang cew...