Pria tampan dengan postur tubuh yang tinggi itu melangkahkan kakinya menuju ke hotel. Bukan untuk menginap, melainkan untuk mengunjungi sebuah bar yang ada di dalamnya.
Ini pertama kalinya ia menginjakkan kakinya di tempat ini. Sore tadi, temannya menyarankan agar menenangkan dirinya sejenak, pasalnya ia terlihat sedang kusut. Temannya itu menyarankan padanya untuk datang ke sebuah bar, dan menemukan kesenangannya di sana. Awalnya ia menolak ide dari rekan kerjanya tersebut, tapi karena rekannya terus berkata demikian, akhirnya ia pun melangkagkan kakinya ke tempat yang dituju.
Ia tidak berniat macam-macam, ia hanya ingin meneguk segelas wine atau cocktail untuk menenangkan dirinya sejenak. Jika itu saran yang diberikan, maka tidak ada salahnya mencobanya.
Setelah sampai di sana, ia langsung memesan satu botol cocktail. Sembari menunggu pesanannya diantar, ia pun kembali teringat dengan masalahnya. Ia memijat pelipisnya seakan tengah dirundung masalah yang serius.
Dikatakan bahwa perusahaan tempatnya bekerja sedang mengalami krisis keuangan, dan jika hal itu terus berlanjut, mau tidak mau terjadi pengurangan karyawan. Ia yang bekerja sebagai pegawai kantoran biasa, bisa saja terkena dampaknya. Dan jika benar hal itu membuatnya kehilangan pekerjaan, mau tidak mau ia harus melamar pekerjaan yang baru. Hanya saja pikirannya sedang kalut saat ini hingga ia tidak bisa berpikir dengan jernih dan memutuskan pergi ke sini untuk mencari ketenangan. Setidaknya membuatnya melupakan masalah itu sejenak.
"Permisi tuan, ini pesanannya" ucap seorang bar boy dengan sebotol cocktail dan gelas di nampannya.
"Permisi?" Ulangnya kedua kalinya.
Dan barulan pria tampan ini tersadar dan segera menyahutnya.
"Ini pesanannya tuan" ucapnya seraya menaruh sebotol cocktail dan gelas tepat di meja tamu tersebut.
"Terima kasih"
Bar boy tersebut hanya tersenyum sebagai bentuk responnya dan kembali ke tempatnya bekerja.
Pria tampan itu diam diam memperhatikannya dari belakang, pasalnya saat hendak kembali ke tempatnya, seorang tamu nakal meremas pantatnya saat ia tengah berjalan. Terlihat dengan jelas bahwa ia sangat tidak nyaman diperlakukan seperti itu. Alih-alih menegurnya, ia justru terlihat seperti senyum yang dipaksakan.
Melihat kejadian itu terjadi tepat di depan matanya membuatnya terkejut dan membelakkan matanya. Berani beraninya tamu itu melecehkan bar boy yang baru saja mengantarkan minumannya. Karena tangan sial itu sudah tidak lagi meremas pantat bar boy tersebut, ia pun hanya diam saja. Tapi sorot matanya terus memantau si tamu kurang ajar ini. Ia ingin tahu, apakah ia akan melecehkan bar boy itu lagi atau tidak.
Dan benar saja dugaannya, ia lagi lagi melecehkan pria manis yang bekerja sebagai bar boy tersebut. Kali ini ia meremas pinggulnya dari belakang.
Kali ia ia tidak bisa tinggal diam saja, ia langsung meninggalkan tempatnya dan berjalan menghampiri tamu nakal ini.
"Jika kau sedang 'lapar', cari saja orang lain yang ingin melakukannya denganmu, jangan melecehkannya seperti ini" ucapnya dingin berusaha melindungi bar boy tersebut pada orang di depannya ini. Sedangkan yang dilindungi, justru bersembunyi di balik tubuhnya yang tinggi.
"Kau tidak usah ikut campur. Ini bukan urusanmu! " ucap tamu itu tak acuh yang kini berusaha menggapai tangan bar boy tersebut. Tapi gagal karena dengan cepat ditepis oleh pria tampan di depannya.
"Lebih baik kau pergi dari sini" katanya dengan nada datarnya yang terdengar dingin. Sepertinya ia sedang mengontrol emosinya.
Pria itu mendengus kesal dan langsung meninggalkannya begitu saja karena tidak mau terlibat urusan yang lebih dalam lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
✨ Winwin X All Member NCT ✨
FanfictionBook khusus Winwin x All member. Book dimana Winwin uke dan buat pair semenya berdasarkan member nct yg lain. Isi setiap chapter bakal beda sama chapter lainnya. Setiap chapter juga beda pairnya. Jadi bisa dibilang ini tuh kaya oneshot compilation g...