10. Mendekat

124 27 5
                                    

Pagi pagi sekali tidur cantik Dita harus terganggu akibat keributan yang berasal dari luar kamarnya, sepertinya Bagas tengah kelimpungan atau sedang berbuat ulah yang membuat Dita mau tidak mau keluar dari kamar dan memastikan tidak terjadi hal menyeramkan di luar sana

Setelah kejadian semalam saat Bagas meminta dirinya tak memanggil pak di luar kantor Dita merasa sedikit canggung terlebih entah mengapa organ dalam yang di sebu jantung itu selalu bekerja tidak normal saat dirinya memanggil Mas pada Bagas. Tapi mungkin Dita harus mulai membiasakan diri

Tak tahan dengan suara bising yang belum juga berhenti Dita berjalan ke sumber keributan yang ternyata berasal dari mini pantry "Mas Agas lagi ngapain?" Tanyanya setelah dirinya berada di ruangan yang sama dengan Bagas, Dita melihat eksistensi Bagas yang sepertinya sedang mengacak ngacak isi mini pantry itu

Ternyata kamar yang Bagas sewa berjenis family room yang menyediakan mini pantry di dalamnya, bahkan kini dapur mininya itu lengkap dengan bahan masakan yang sepertinya baru tiba pagi ini karena Dita baru melihat banyak kantong plastik yang memenuhi mini kitchen island

"Masak" jawab Bagas sedikit berteriak tanpa melihat ke arah Dita yang kini sedang menopang tangan di depan dadanya mentap Bagas heran

"Ngga ke resto aja?" Tanya Dita lagi pasalnya untuk apa repot repot memasak toh sarapan pasti sudah tersedia di resto resort

"Saya minta orang buat beli bahan masak, Reino minta dibikinin nasi goreng"

Dita mengerinyit heran tapi akhirnya menawarkan bantuan, meskipun Dita manja tapi gini gini dia bisa masak karena baginya memasak adalah hobi lain selain menonton drama

"Mau aku bantu?" Tawar Dita langsung menghampiri Bagas yang kebingungan

Bagas sedikit menimbang lagipula dia tak tau bagaimana memasak karena selama ini dirinya tak pernah menyentuh peralatan dapur. Namun sepertinya sekarang Bagas harus mulai belajar

Pada akhirnya Bagas mengangguk dan membiarkan Dita mengambil alih pekerjaannya

30 menit kemudian semua makanan sudah siap tiga piring nasi goreng lengkap dengan telur goreng di atasnya. "Mas Agas.. mas Agas. . mas" ucap Dita saat melihat Bagas hanya menatapnya lurus dengan tatapan kosong

Sadar akan lamunannya Bagas langsung gelagapan "ah ya kenapa?"

"Makanannya udah beres mas Agas bangunin Rei aku ngga enak masuk kamar mas"

Gila berasa suami istri ngga tuh

Tanpa menjawab titah Dita Bagas langsung bangun dari duduknya dan berjalan menuju kamarnya

Tak lama Bagas kembali keluar dengan Rei yang kini di gendongannya dengan wajah yang sepertinya masih mengantuk bahkan Dita melihat Reino kesulitan membuka matanya dengan lebar. Saat melihat Dita Reino langsung bergegas merentangkan tangannya meminta Dita untuk mengendongnya

Melihat Reino yang menatapnya memelas lucu membuat Dita gemas sendiri akhirnya Dita mengambil alih Reino dari gendongan Bagas "kita cuci muka sama kumur kumur dulu ya" ajak Dita pada Reino yang berada di gendongannya

Setelah mencuci muka dan berkumur Reino kembali segar dan duduk sendiri di kursinya

"Nih nasi goreng buat anak ganteng" ucap Dita seraya menggeserkan sepiring nasi goreng ke hadapan Reino

"Baca doa dulu te" ucap Reino girang

"Pinter Rei mau mimpin doa?"

Reino pun mengangguk mengiyakan permintaan Dita

Reino langsung mengangkat ke dua tangannya dan memejamkan mata menandakan dirinya sangat khusu berdoa "Bismillahirohmanirrohim biskmika allahumma-" belum selesai Reino membacakan doa, doa Reino terhenti karena Bagas yang menyenggol tangan yang sedang Reino angkat ketika berdoa bahkan mata terpejam Reino langsung membuka ketika papanya itu mengganggu kekhusuannya berdoa

Untouchable (Wengahope)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang