3. Hari Berat

92 25 0
                                    

Terhitung sudah sebulan Dita bekerja di perusahaan impiannya ini semua hal berat telah ia lalui namun rasanya tidak ada yang seberat hari ini

Bayangkan saja dalam semalam dia harus merangkum dan mempelajari 100 dokumen yang harus sudah ada hari ini di atas meja si dingin Bagas

Dikira bandung bondowoso apa bisa bikin rangkuman 100 dokumen dalam semalam dasar manajer psyco

Mata Dita bertambah hitam karena ia baru bisa tidur jam 5 pagi bahkan saat ini Dita masih menyicil dokumen yang ke 89

Sedari pagi Dita terus saja menghela nafas kasar terlebih saat melihat masih ada setumpuk dokumen yang ada di pinggirnya, Dita mengalihkan pandangannya lurus pada manusia yang berada di ruang kaca di depannya karena memang kubikel Dita tepat berada di depan ruang kebesaran manajernya

Kapan beres nya kalo gini dasar manajer ngga ber kerpripegawaian

Di sela sela pekerjaannya Dita mencoba meregangkan diri berjam jam duduk mengahadap layar datar di hadapannya membuat dirinya lelah

"Dit"
Sedang asik asiknya meregangkan tangan Dita dikejutkan dengan panggilan Sarah teman satu timnya

"Eh ya Sar kenapa?" Sahutnya seraya membenarkan posisi duduknya. Sarah memang seumuran dengan Dita jadi Dita tidak merasa canggung terhadap sarah

"Di panggil pak Bagas ke dalem"

Mampus mana belum beres

Dita segera berdiri merapihkan pakaiannya sebentar baru melangkahkan kakinya ke depan pintu kaca yang tak jauh dari kubikelnya

Sebelum masuk Dita mencoba mengetuk pintu kaca itu, bagaimanapun manner tetaplah penting

"Masuk"

Setelah mendengar kata masuk dari pria yang sedang duduk tegak di dalam Dita langsung mendorong pintu kaca itu dan mulai mendekat ke arah meja manajernya

"Bapak tadi manggil saya?"

Dan hanya di balas dehaman dari Bagas

Terjadi hening beberapa saat Dita sampai bingung untuk apa manajernya ini memanggilnya

"Mau sampe kapan kamu berdiri?"

Lah kan belum disuruh duduk gimana sih, ntar kalo duduk duluan di bilang akhlakless, emang bener bener ni manajer gak waras

Akhirnya Dita mendudukan bokongnya di kursi dingin di hadapannya

"Mana dokumennya?" Tanyanya langsung

Dita sedikit menegang pasalnya dokumennya belum beres semuanya

"Be-belum beres pak" jawabnya tergagap karena sebenarnya Dita juga merasa takut

Bagas mengganggukkan kepalanya beberapa kali yang membuat Dita bingung apa yang sedang dipikirkan pria di depannya ini

"Kamu sudah baca email saya?"

Dita sedikit menimang email yang mana kiranya karena sedari pagi Dita datang Dita langsung mengerjakan dokumen yang belum selesai dan belum sempat mengecek email manapun

"Mohon maaf pak email yang mana ya?"

Bagas langsung mengangkat wajahnya yang sedar tadi tertunduk melihat tablet yang ada di hadapnnya

Bagas berdecak mendenga jawaban tak memuaskan dari Dita "Ck saya minta kamu buat laporan hasil rapat divisi kamu"

Ya tuhan apalagi ini dokumen tadi saja belum beres kini dirinya sudah diberi lagi tugas

Untouchable (Wengahope)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang