Terhitung sudah tiga hari Dita kembali lagi ke kota Bandung yang ia cintai. Dita memang bukan asli Bandung meski dirinya berasal dari Jawa Barat.
Bandung merupakan tempat yang Dita habiskan selama ia berkuliah jadilah Dita kembali ke kost yang dulu ia tempati karena jaraknya pun tidak terlalu jauh dari kantor. Besok adalah hari pertama Dita bekerja segala sesuatu nya telah ia siapkan dengan baik bahkan baju kerjanya saja sudah tergantung cantik di balik pintu kamarnya
Dita sangat antusias terlebih perusahaan nya ini adalah perusahaan impian nya. perusahaan tempat Dita bekerja merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang ecommerce yang cukup besar bahkan tiap bulannya akan mendatangkan idol idol Korea, untuk itu Dita selalu berfikir jika ia mampu bekerja di perushaan ini suatu saat ia akan bertemu dengan idolanya
Dita memang menyukai hal hal berbau Korea tapi Dita tidak segila fangirls lainnya lebih tepatnya ia sadar diri jika kantongnya tidak memadai. Jika orang lain akan datang ke setiap konser oppanya bagi Dita konser di kamar mandi saja sudah patut di syukuri Dita memang tidak ingin menghabiskan uangnya hanya untuk mengejar oppa oppanya meski kadang ia kelepasan membeli beberapa album milik idolanya tapi untuk menghadiri konser yang tiketnya bisa seharga handphone baru adiknya Dita cukup berfikir dua kali. Setiap ada uang lebih yang masuk ke rekeningnya Dita selalu menyisihkan untuk ditabung namun pada akhirnya uang yang ia tabung akan ludes jika promo grabfood bermunculan
Urusan perut memang harus di nomor satukan itulah motto Dita selama ini
Pagi ini Dita setengah berlari menuju kantornya semua rencana berdandan ala entrepreneur dan pekerja di SCBD sirna dirinya bahkan tidak sempat menyisir rambutnya semua itu karena Dita bangun kesiangan. Drama yang ia ikuti baru saja menayangkan episode baru yang mau tidak mau membuat dirinya begadang sampai tengah malam alhasil dia bahkan harus sedikit berlari ketika ingin memasuki lift yang akan membawanya ke ruangan tempat dirinya akan menghabiskan siang dan malam untuk bekerja
Karena terlalu fokus berlari Dita sampai tidak menyadari baru saja ia menabrak Pria jangkung yang ada di depannya
Dita sadar ketika ia melihat ke arah bawah terdapat sepatu lain yang berukuran lebih besar di hadapannya sadar telah menabrak seseorang Dita langsung membungkuk bungkuk kan badannya sambil mengucap kata maaf seperti di drama drama yang ia tonton
Dita sedikit mendongak ke atas guna melihat siapa yang baru saja ia tabrak. Sampai akhirnya ke dua netra mereka bertemu tak lama hanya sepersekian detik Dita langsung merasakan panas dingin di tubuhnya terlebih melihat dari setelan pakaian yang orang itu kenakan sepertinya ia bukan orang yang sembarangan mengingat semua pegawai biasa rata rata memakai baju bebas sopan berbeda dengan pria yang baru saja ia lihat yang menggunakan jas lengkap dengan vest nya terlihat sangat rapih dan berpangkat
"Mampus hari pertama udah bikin masalah sama atasan" gumamnya seraya memasuki lift yang sama dengan pria yang baru saja ia tabrak itu
Tidak ada respon sama sekali pria itu seperti tampilan patung porselen hidup yang ada di mall mall untuk memajang baju series terbaru. Sebut saja badannya memang tegap tinggi menjulang bak patung patung display pakaian di tambah lagi tidak ada ekspresi datar seperti papan kayu
Di dalam hatinya Dita terus merutuki bagaimana ia bisa ceroboh di hari pertamanya
Sesampainya di lantai yang di tuju ternyata pria poreselen itu juga ikut keluar yang menandakan jika mereka menuju lantai yang sama. Karena Dita belum tahu kubikel nya di mana jadilah ia terlihat linglung seperti wanita yang baru saja terkena hipnotis. Dita menyesal kenapa ia tidak mencoba visit kantor barunya saat weekend. Meskipun weekend customer service yang berada satu lantai di bawah nya ini masih tetap beroprasi jadi kantor ini juga pastilah di buka. Dita menyesal sekarang memang penyesalan selalu datang terakhir karena jika di awal namanya penawaran
KAMU SEDANG MEMBACA
Untouchable (Wengahope)
RomanceMasalalunya yang membuat Bagas menjadi kaku sekaku papan, akankah Dita mampu meluluhkan dinding tinggi yang telah dibangun bagas atau menyerah ketika semuanya sudah tak searah? terlebih Dita sempat dibenci hanya karena memilki nama yang serupa de...