04

1.7K 223 7
                                    

"udah gue duga kalo kak Irene kenal Lisa." Ucap Taehyung setelah menjalankan mobilnya.

Jungkook sendari tadi diam. Tak berniat untuk berbicara ataupun ikut membicarakan tentang gadis pemujanya di kampus.

"Gue kira dia tinggal sama orang tuanya."

"..."

"Dan juga tadi kak Irene bilang Lisa kerja paruh waktu..."

"..."

"Jadi pengen cepet-cepet nikahin dia." Jeda tiga detik. "Udah baik, pandai, cantik, mandiri pula..." sambungnya sambil senyum-senyum tak jelas. Jungkook yang melihat itu hanya memutar bola matanya malas.

"Berisik!" Ucap Jungkook jengah.

Taehyung menoleh dan tersenyum sambil fokus menyetir.
"Kau cemburu?" Tawa Taehyung.

...

Di kampus sudah ramai, Jungkook dan teman-temannya sudah ada di kantin.

"Gue pergi dulu." Pamit Seokjin.

"Gue juga, ayo Hop!" Ucap Taehyung yang langsung pergi bersama Jhope yang memang satu kelas dengannya.

"Itu kan Lisa." Ucap Jimin menunjuk Lisa yang datang dan duduk di meja dekat mereka.

Jungkook masih sibuk dengan handphone nya pun langsung menoleh, benar aja Lisa memang ada duduk dan sedang memainkan handphone nya.

"Kayaknya dia gak liat Lo deh Jek." Ucap Namjoon.

Jimin pun tersenyum jahil.
"LISA." panggilnya setengah berteriak.

Lisa menoleh ke arah suara, lalu tersenyum. Dirinya masih enggan untuk menghampiri Jungkook, takut sewaktu-waktu pemuda itu membentak nya lagi. Itu membuat Jimin menyirit bingung, mengapa Lisa tidak menghampiri Jungkook seperti biasa.

"Lisa! Sini!" Ucapnya lagi.

Lisa bingung, sebenarnya dia ingin tapi takut. Melihat Jimin yang terus memanggilnya membuat Lisa mau tak mau menghampiri mereka.

"Hai.." sapanya.

Mereka semua membalas sapaan Lisa, terkecuali untuk Jungkook. Pemuda itu bahkan tidak menoleh sama sekali.

Jimin mempersilahkan Lisa untuk duduk di sampingnya, membuat Lisa lagi-lagi duduk di depannya Jungkook.

Lisa mencoba memberanikan dirinya untuk menegur Jungkook.

"Kamu udah makan? Kalo belum, mau makan apa? Biar aku pesenin." Ucapnya kepada Jungkook yang hanya diam. "A-aku bayarin deh" Lanjutnya kikuk.

Sebenarnya dia takut Jungkook marah karena risih.

Melihat Lisa yang hanya di-diami oleh Jungkook, Jimin pun mendekat ke arah Lisa. "Lis.." panggilnya.

Lisa pun menoleh dengan senyuman manisnya.
"Mau jadi pac--"

"Nasi goreng" Potong Jungkook.

Lisa tersenyum.
"Bentar ya kak Jim, gue mau pesenin Jungkook nasi goreng dulu." Ucap Lisa berlalu pergi.

Bagaimanapun keadaanya Jungkook selalu jadi prioritas Lisa.

Jimin sumbringan saat Lisa menyebutnya kakak.

"Mau ngomong apa lo?" Tanya Jungkook dengan nada dan wajah yang datar.

"Apa?! Gue mau ngajakin Lisa pacaran! Memangnya kenapa? Masalah buat Lo?" Ucap Jimin setengah mengejek.

Jungkook memutar bola matanya malas, setelahnya dia bangkit dan berjalan ke arah Lisa yang lagi berjalan ke arahnya sembari memegang mapan berisi nasi goreng dan minuman.

Jungkook menarik tangan Lisa menuju meja yang kosong. Melihat itu Jimin, Suga dan Namjoon terkejut. Itu benar-benar Jungkook kan?

Lisa juga terkejut, tidak menyangka sama sekali apa yang barusan terjadi.

"Bener-bener cemburu kek nya tu anak." Ledek Jimin.

Di sisi lain...

"Pengen berduaan sama aku ya?" Tanya Lisa senang.

Jungkook hanya diam.
"Mau disuapin?" Tawarnya..

Jungkook menoleh ke arah Lisa.
"Biar gue aja." Ucapnya mengambil alih sendok dari Lisa.

Lisa tersenyum, tak lama mata Lisa tertuju ke arah Ariana yang berjalan menghampiri mereka. Lisa memutar bola matanya malas.

"Ih kok ada nenek sihir sih! Jangan deket-deket ya, aku gak suka." Ucap Lisa memproutkan bibirnya.

Jungkook yang sedang makan pun menoleh saat Ariana sampai di meja mereka. Ariana duduk di depannya.

"Kok gak manggil aku sih?.."

Lisa memutar bola matanya malas lagi.
"Please deh Na. Jangan ngeganggu kami berdua dong." Ucap Lisa.

"Emangnya kenapa sih? Jungkook aja gak masalah tuh." Jawabnya.

"Aku sama Jungkook udah pacaran, iya kan Jung?"

Jungkook melirik ke arah Lisa, tak ada satu kalimat pun yang keluar dari mulutnya dan berlalu pergi.

..

Tak kehitung berapa kali Lisa menghembuskan nafasnya berat. Baru kali ini saat di perpustakaan Lisa kehilangan selera membacanya.

"Lo kenapa?." Lirik Rose  yang memang ada di samping Lisa.

Lisa hanya menggeleng pelan.
"Rose, gue cantik gak?"

"Cantik, tapi masih cantik kan gue."

"Rose, gue baik kan?"

Rose menghembuskan nafasnya.
"Iya Lalisa, Lo baik banget."

"Gue pinter kan?"

"Pinter banget, tapi oon soal cinta."

"Apa kurangnya gue sih?" Lirih Lisa.

"Bersyukur Lalisa!!"

"Kenapa Jungkook gak mau sama gue?"

"Sadar diri Lalisaaa!!!"

...

Sadar diri..

Sudah terhitung satu setengah tahun Lisa mengejar Jungkook dan belum juga di lirik oleh pemuda itu. Apa ia berhenti saja ya?

Lisa lelah sebenarnya, apa dia menyerahkan begitu saja?

"Kenapa aku bisa jatuh cinta sama mu sih?!!" Kesalnya. Lisa memilih duduk di taman sekolah yang benar-benar sepi.

Lisa masih bergelut dengan pikirannya.

"HAYO LAGI NGAPAIN LO?!." Kaget Bambam yang tiba-tiba datang.

Lisa menoleh kesal ke arah Bambam.
"Lo mau gue bunuh Bam?." Lisa berbicara seperti itu sambil tertawa tak jelas.

Bambam yang melihat wajah Lisa yang menurutnya berbeda seperti biasanya itu pun langsung mengerutkan keningnya.
"Lo lagi dapet Lis?"

Bambam duduk di samping Lisa, dia tidak takut sama sekali dengan wajah Lisa yang sedang ingin memang seseorang.
"Lo kenapa sih Lisa cer-"

"GAK PAPA!" Potong Lisa dengan tajam.

Namun Bambam tahu betul dengan sahabat kecilnya ini.
"Cerita sini sa-"

"GAK ADA YANG PERLU DIOMONGIN!" Potong Lisa lagi.

"Lisa.. gue ini sahaba--"

"Gue tau!" Lagi-lagi Lisa memotong ucapan Bambam.

"Oh~ gue tau, pasti karena si kapten basket itu ya."

".."

"Lisa~ mending kau melihat aku! Gue jomblo ya karna gu-"

"Karna lo jelek!"

"Lisa!!!!!!" Kesal Bambam.

Lisa menatap Bambam, menatapi wajah Bambam yang sedang kesal.
"Ehehe maaf ya Bambam jelek. Gue pergi dulu bye!"

...

Tbc


WAS SET UP [REVISI!!!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang