14

1.4K 171 2
                                    

Isi kepala lisa penuh dengan kata-kata rose tadi, gadis itu habis menangis. Jam sudah menunjukkan pukul dua malam.

Gadis itu belum juga memejamkan matanya, ia masih tersendu-sendu walaupun tanggisnya tak sepecah tadi.

Siapa lagi yang membuatnya menangis kalau bukan pemuda bermarga jeon itu.

Jam delapan malam jungkook memang menjemputnya dan membawanya ke taman bermain.

Lisa awalnya senang, lisa mengira kalau jungkook membawanya ke sini untuk membuatnya tidak marah lagi pada pemuda itu.

Ternyata..

Flashback on..

"Tunggu." Ucap jungkook menyuruh lisa duduk di kursi. Lisa mengangguk, jungkook meninggalkan lisa dan ke arah truk mini ice cream yang terparkir di pinggir jalan.

Lisa tersenyum, bahagia sekali rasanya kalau semakin hari jungkook menghangat padanya.

Jungkook datang dengan membawa dua cup ice cream rasa oreo vanila. Mata lisa berbinar.
"Kau tahu kesukaanku??." Ucapnya mengambil alih satu cup di tangan jungkook lalu memakannya lahap.

Jungkook bangkit dari duduknya.
"Aku pergi sebentar." Pamitnya, lisa mengangguk kecil terlihat gadis itu masih fokus pada ice cream ditangannya.

Duapuluh menit sudah berlalu, ice cream yang jungkook tinggal juga sudah cair. Lisa khawatir, kenapa jungkook tidak kembali.

Lisa memutuskan untuk menghampiri pemuda itu di toilet umum yang memang tidak jauh dari ia duduk.

Mata lisa membola sempurna ketika melihat pemandangan menyakitkan di depannya.

Ternyata ini yang membuat jungkook lama? Berciuman dengan wanita?!

Lisa kenal sekali itu siapa, itu ariana.

Hatinya mendadak sesak, air mata turun dengan sendirinya. Lisa meremas sweater kebesarannya dengan kuat.

Jungkook memang tak melihatnya, karna pemuda itu sedang membelakanginya.

Lisa pergi berlari meninggalkan jungkook disana. Berlari sekuat tenaga untuk sampai ke mansion.

Pikirannya sekarang kacau, sampai-sampai menaiki taksi untuk ke mansion saja tidak terpikir olehnya.

Air matanya terus tumpah, membanjiri pipinya. Lisa sangat sakit, hatinya seperti dicabik-cabik. Sakit sekali pokoknya.

Lisa berjalan lunglai setelah memasuki kawasan mansion, beberapa bodyguard menghampiri dan menanyakan ada apa yang terjadi, namun lisa menggeleng pelan sembari menangis.

Kakinya sungguh sakit sekarang, rasanya ingin patah saat berlari sejauh itu.

"Lisa! Kau kenapa." Teriak rose yang melihat lisa berjalan dengan penampilan yang acak-acakan.

Lisa menangis kencang, terdengar pilu untuk siapa saja yang mendengarnya. Membuat semua orang dengan cepat menghampiri ke arahnya.

"Lisa, kau kenapa Lisa" Tanya jennie khawatir.

"Kenapa rose? Kenapa lisa menangis." Tanya jisoo lagi.

Semua maid serta pengawal semuanya berkumpul memandangi lisa yang kini menangis di pelukan rose.

Rose membawa lisa ke kamarnya di iringi jennie dan jisoo, jisoo menutup pintu kamar lisa dan duduk di ranjang lisa. Memperhatikan gadis itu menangis tersendu-sendu.

Belum ada yang berani bersuara hingga jisoo berdehem pelan.
"Ekhm, Lisa? Ingin bercerita atau istirahat?" Tanya jisoo lembut.

Jennie memandang lisa sendu, karna lisa sudah ia anggap seperti adik sendiri sama seperti yang lainnya. Kenyataannya lisa anak yang sebatang kara, nasib nya berubah sekejab saat mereka menganggkatnya.

"Lisa, kau istirahat dahulu ya." Ucap jennie membaringkan kepala lisa di bantal lalu menyelimuti gadis itu, tak lupa pula melepas sepatu yang masih menempel di kakinya.

Jisoo mengelus kepala lisa lembut.
"Istirahat ya." Ucap jisoo lalu mengajak jennie dan rose keluar, mereka tahu lisa perlu ketenangan.

"Rose.." ucap lisa lirih, jennie dan jisoo sudah keluar dari kamarnya.

Rose menoleh dan menghampiri lisa yang masih menangis.

Rose mecebikkan bibirnya.

"Lisa, jangan menangis." Ucap rose. "Aku tidak bisa melihatmu seperti ini." Isak rose.

"Jungkook, jungkook rose.." adu lisa.

"Kenapa hm? Cerita denganku.."

"Jungkook berciuman, jungkook berciuman dengan Ariana." Tangis lisa pecah lagi. Rose mengeraskan rahangnya, ini sebabnya ia menentang keras hubungan lisa dan jungkook.

"Aku harus bagaimana rose." Cicit lisa.

"Berhenti dan lupakan!."

Flashback off.

Semenjak kepergian rose, lisa tak bisa tidur, memikirkan ucapan dan perlakuan jungkook padanya.

Lisa lelah..

Sakit di dadanya masih menusuk. Sangat menyelengit dan pedih.

Lisa menghembuskan nafasnya, kenapa mencintai jungkook sesulit ini?

Meringkukkan tubuhnya di bawah selimut dan menangis tersendu-sendu. Meremas sprey dengan kuat tujuan melampiaskan amarahnya.

Lisa lelah..

Ia ingin berhenti..

..

To be continue

Sorry beberapa hari ini gak up dikarenakan kuota abis eaa.

Vote dan komen yaa💖💖💜

WAS SET UP [REVISI!!!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang