09

1.6K 196 12
                                    

"Itu..

Pipi lo kenapa?"

Pertanyaan Jungkook tadi berakhir membuat Lisa dan Jungkook berada di unit kesehatan kampus.

Gara-gara Lisa yang menjawab kalau itu bekas tamparan si Ariana, Jungkook dengan cepat membawa Lisa ke unit kesehatan.

Jungkook yang sedang fokus mengobati pipi Lisa yang merah dan Lisa yang tak henti-hentinya tersenyum sembari memandangi wajah serius Jungkook intens.

"Lain kali dilawan." Ucap Jungkook sembari menekan-nekan handuk basah di pipi Lisa.

Lisa mengangguk, senang sekali hari ini. Terimakasih deh untuk Ariana yang sudah menamparnya dan membuat Jungkook menjadi hangat dan perhatian seperti ini.

Jungkook merapikan alat-alat  yang dia pakai dan mengembalikannya ke tempat semula.

Lisa masih setia duduk di ranjang, jangan lupakan senyuman manisnya yang masih terukir di bibirnya.

Jungkook menghampiri Lisa, dan merapikan rambut Lisa. Demi apa pun perlakuan Jungkook sekarang membuat Lisa ingin pingsan ditempat.

"Makasih." Ucap Lisa.

Jungkook tersenyum tipis dan mengangguk pelan.
"Gue udah bilang, kalau ada apa-apa bilang aja sama gue." Ucap Jungkook.

Lisa mengangguk kaku dan dia benar-benar gugup sekarang.

..

Sejak kejadian kemarin, perlakuan hangat Jungkook ke Lisa, mengobati bekas tamparan Ariana dengan telaten, dan merapikan rambut Lisa dengan lembut. Ngebuat Lisa makin yakin dan bersikeras untuk mendapatkan hatinya.

Jadi sendari tadi Lisa tak henti-hentinya tersenyum dan melangkah semangat saat memasuki area kampusnya.

Matanya kini tertentu pada seorang pemuda pujaan hatinya. Jeon Jungkook yang baru saja turun dari motor ninja nya, membuat Lisa berlari menghampirinya.

"Hai." Sapa Lisa.

Jungkook memandang Lisa sebentar lalu melepaskan helm nya.
"Ayo..." Ucap Lisa.

Jungkook hanya diam dan menatap Lisa yang masih setia dengan senyuman manis dibibirnya.
"Kenapa diam? Kenapa juga mandangin aku kayak gitu?" Tanya Lisa.

Pasalnya Jungkook melihatnya dengan wajah yang datar. Lisa merasa pria itu berbeda sekali dengan tatapan yang kemarin.

"Bisa gak! Satu hari aja Lo gak usah ganggu gue?" Ucap Jungkook tajam.

Ini adalah kalimat yang Lisa benci dari Jungkook.
Lisa bungkam, dan menatap wajah Jungkook tak percaya.

Sesak? Tentu, baru saja kemarin pemuda itu bertingkah manis padanya dan sekarang seperti orang yang tak kenal saja.

"Kamu ngomong apa sih Jung? Jangan bercanda dong.." Ucap Lisa agak menahan malu saat orang-orang disekitar mereka melihat ke arah mereka.

Jungkook pagi ini benar-benar badmood, ditambah lagi dengan kehadiran Lisa yang membuatnya tambah badmood.

"Aku gak becanda! Ingat Lalisa! Jangan pernah ganggu gue lagi!" Bentak Jungkook sambil menunjuk wajah Lisa dan berlalu pergi.

Lisa berusaha nahan sesak didadanya. Menahan malu, dibentak didepan banyak orang. Lisa berjalan cepat ke masuk ke sekolahnya sambil nahan air matanya keluar.

..

Kalau kalian mengira bahwa Lisa akan ke kelas dan menangis di pelukan Rose, kalian salah besar.

Lisa mengarahkan diri ke rooftop. Disini selalu sepi, tempat dan spot yang cocok untuk menyendiri. Lisa berjalan lunglai ke arah kursi dan meja di sudut rooftop.

Perlahan air matanya keluar. Lisa mendudukkan dirinya di kursi panjang itu. Hatinya kali ini benar-benar sakit.

Kenapa ia harus  jatuh cinta dengan pria seperti Jungkook? Apakah mencintainya sesulit ini?

Kenapa harus Jungkook yang singgah dihatinya?

Lisa merasa hatinya seperti dicabik-cabik, Lisa merasa selama ia mengejar cintanya Jungkook dan baru kali ini ia merasa hatinya dihancurkan begitu sakitnya.

Lisa tahu, sebagai perempuan tak seharusnya ia berperan dalam mengejar cinta kepada laki-laki.

Selama ini Jungkook adalah prioritas Lisa.

Jungkook selalu jadi yang pertama dan terakhir di hati Lisa.

Selama dua tahun ini, kenapa Jungkook tak pernah membalas cintanya?

Lisa menangis tersendu-sendu, ia menatap pemandangan luar kampus di depannya dengan tatapan kosong.

Air mata nya terus keluar tampa diminta.
"Kenapa aku harus jatuh cinta sama kamu?" Ucap Lisa lirih.

Matanya masih tertuju ke depan dengan tatapan kosong.

"Kenapa juga aku harus bertahan selama ini sama kamu?"

"Kenapa harus aku yang ngejar kamu?"

"Mungkin memang kamu gak pernah suka aku."

Haruskah Lisa sampai disini?

.....

Vote dan komen ya guys.
Kalau gak mau komen vote aja, aku tau kok yang setia komen dan vote..

Maaf ya yang ini lebih pendek😌

Makasih banyak udh ngedukung aku.

Walaupu komentarnya cuma nangapin dari alur cerita, aku seneng kok, itu artinya kalian bisa ngerasain dan ngedalamin cerita yang aku buat.

Jangan lupa jaga kesehatan, jaga jarak, selalu pake masker ya ketika keluar rumah dan selalu cuci tangan🤗

Luv u

WAS SET UP [REVISI!!!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang