puing dan pundi bersatu dalam ramainya cahaya, bukannya tidak mungkin tapi kepastian tidak ada yang menjamin. dimulai dari hadirnya ketidak hadiran, pastinya ketidak pastian, manusia dilimpahkan pada hidup yang tidak dalam poros namun hidup dalam dunia yang berporos. siapakah yang hendak memulai rotasi, dikala banyak rezim yang memulai berevolusi. kepala yang merupakan otak bagi kita dan mulutnya untuk ucapan, bisu dalam keramaian. telinga kanan dan kiri dimulai dengan nestapa tapi diakhiri dengan blokade yang kuat dari dalam. bagi mereka roti yang adalah emas untuk kami. tak ada akhir yang mengawali semua berjalan oleh rezim yang berevolusi entah oleh siapa tepatnya, banyak yang tahu tapi tidak mengaku. beginilah cerita jalan ninja kami di desa shinobi. dengan hokage bergelar dewa shinobi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak abad biadab
Poetrymerupakan sajak sajak yang menari dan terlukis secara visual