bila ada saat bagiku untuk memilih, akankah kuikuti nurani?
semenjak khayal ku dibatasi, pun asa demikian.
mereka hendak melumurinya dan pergi tanpa jejak
bergegas, berlalu dan berjuang dengan titik yang dimulai
waktu terus berjalan bersama egonya
matahari kian mngernyitkan pandangan bukan?
sadarkah jika lumuran berubah dan menciptakan rekahan?
meskipun bulan mengusir mentari, setidaknya hal itu pernah terjadi
samudera menurun, terangkat hingga akhirnya dihempaskan
ditertawakan oleh penghuni cakrawala
terbahak bahak hingga muntah
sementara yang lain mulai mengumpulkan nya
bagiku, diriku sudah mati sejak kelahiranku
bila ada saat bagiku untuk memilih, aku tak akan memilih
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak abad biadab
Poetrymerupakan sajak sajak yang menari dan terlukis secara visual