Baby jeong in

1.5K 107 2
                                    


Para perawat tampak tergopoh-gopoh memasuki ruang UGD dengan seorang wanita menggendong bayi berusia 18 bulan yang tampak tak bergerak. Dengan tubuh penuh lebam dan perut kembung.

Seorang dokter memberikan perintah melakukan kejut jantung setelah bayi di baringkan.

Wanita yang membawa bayi itu menangis tersedu-sedu melihat keadaan bayi yang setiap hari ia rawat tak bergerak sama sekali.

"Jeong in-a.... hiks"

Hanya kata itu yang keluar dari mulutnya disela isakan tangisnya.

"Tanggal kematian 18 januari 2021, jam 12.00 Kst"

Dokter jeon mengucapkannya dengan nada bergetar. Sementara wanita yang membawa bayi itu berteriak histeris berusah meraih jeong in namun ditahan perawat. Khawatir melukai bayi yang walaupun sudah tak bernyawa tersebut.

Tanpa sadar air mata juga membanjiri pipi dokter jeon. Ia sebaga dokter anak dan sebagai seorang pria yang sudah menikah namun tidak dikarunai anak merasa sesak melihat bayi sekecil ini dipenuhi lebam disekujur tubuhnya. Yang ia duga karena kekerasan yang dialami.

Ruang UGD dipenuhi tangis menyesakkan. Hingga tiba-tiba suara monitor jantung berbunyi nyaring. Tanda bahwa jeong in kembali.

*

*

*

"Terimakasih dokter jeon... terimakasih banyak" wanita bernama park nari meremas tangan dokter kim sambil menangis bahagia.

"Sudah tugas saya..."

Dokter jeon tersenyum lembut.

"Apa anda ibunya?" Tanya dokter jeon hati-hati.

"Bukan, saya bekerja di day care dan setiap hari merawat jeong in. Jeong in anak adopsi. Tapi saya yakin kalau dia tidak diperlakukan dengan baik oleh orangtua angkatnya"

"Saya sudah pernah melaporkan ini pada polisi tapi karena polisi tersebut mengenal ibu angkat jeong in. Laporan saya ditolak dengan alasan belum ada bukti yang cukup dan ibu angkat jeong in tidak mungkin melakukan itu karena polisi itu mengenalnya secara pribadi."

Dokter jeon atau yang lebih dikenal dengan jeon taehyung terhenyak mendengarnya. Ia merasa tak adil jika penilaian dilakukan secara subjektif.

"Akhir-akhir ini jeong in lebih banyak diam, anak itu bahkan tidak mau saya lepas. Itu sangat aneh untuk seorang anak seumurannya yang biasanya sangat aktiv. Saya benar-benar tidak tahan melihatnya lebam-lebam setiap hari. Telinganya juga lecet..."

Park nari kembali menangis. Sementara taehyung mengusap bahu wanita itu menenangkan.

"Nona park tenang saja, setelah hasil ct scan keluar. Saya akan membantu mengurus kasus ini. Kebetulan suami saya seorang jaksa"

"Suami?" Park nari ragu-ragu menanyakannya. Pasalnya dokter jeon ini laki-laki, tampan pula. Ia tak menyangka kalau dokter jeon punya orientasi yang sedikit menyimpang?

"Ya suami saya, ah maaf... saya tau kalau di korea belum menerima kondisi kami"

Park nari menggelengkan kepalanya.

"Tidak apa-apa dokter jeon, saya mengerti... cinta itu universal. Saya tidak berhak menghakimi cinta yang dokter miliki untuk suami"

taehyung tersenyum bahagia. Senang karena masih ada orang yang memakluminya.

"Terimakasih nona..."

"Dan saya mohon untuk tidak menghubungi orangtua angkatnya terlebih dahulu. Karena saya yakin sekali jeong in mengalami kekerasan di rumahnya. Jadi untuk mempermudah penyelidikan, biarkan saya dan suami saya yang mengurus semuanya. Mohon bantuannya"




Blue and greyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang