"Eunha bilang, kau menyukaiku dan mau bersaing denganya untuk mendapatkanku. Apa itu benar?"Wajah taehyung terasa pias. Apa ini waktunya?
"Ya dia benar, aku menyukaimu ah tidak. Lebih tepatnya aku mencintaimu jeon jungkook. Sudah lama... sekali sejak kita Smp kurasa? Aku lupa tepatnya kapan aku sadar. Jadi karena kau sudah tau. Bolehkah aku bersaing dengannya untuk mendapatkanmu?"
Taehyung meremas ujung bajunya gugup. Pasalnya, ekspresi wajah jungkook terlihat menahan marah. Ia tidak pernah melihat jungkook seperti ini selama sepuluh tahun mereka bersahabat.
"You never loved anyone tae, kau hanya mencintai dirimu sendiri. Setiap dekat dengan seseorang kau tidak pernah mengikat mereka dengan hubungan yang pasti. Kau hanya suka bermain-main dengan perasaan orang lain. Lalu sekarang kau mengatakan mencintaiku? Kau pikir aku akan percaya begitu saja?.
Sifat egois dan narsistikmu tidak akan pernah membuatmu mencintai orang lain dengan tulus"
Ucapan jungkook terasa menusuk jantungnya. Jungkook, satu-satunya orang yang ia percayai. Sahabat satu-satunya yang ia cintai, memandang rendah dirinya. Lalu siapa yang bisa taehyung percayai sekarang? He has no one.
Nafas taehyung tercekat, pandangannya mengabur karena air mata.
"Kalau mau menolakku, tidak usah menggunakan cara seperti ini jung. Tapi terimakasih sudah jujur dengan pandanganmu selama ini padaku. Maaf kalau keberadaanku selama ini mengganggumu. Tenang saja, aku tidak akan pernah menggangumu lagi mulai sekarang"
Taehyung berbalik karena tak sanggup lagi menahan air matanya.
Mengatahui semua perhatian yang jungkook berikan padanya selama ini adalah palsu. Ia meremas dadanya yang terasa sesak dan menyakitkan.
"T-tae..." jungkook hendak meraihnya namun entah kenapa tubuhnya terasa kaku.
"Satu lagi jung, perasaanku padamu itu nyata"
Taehyung melanjutkan langkahnya dengan sedikit berlari. Ia ingin segera pulang dan berkemas. Dadanya terasa semakin sesak dan menyakitkan. Tak tahan, ia menangis dengan kencang sambil mempercepat langkahnya.
Sementara itu, jungkook memandang taehyung yang berlari kecil meninggalkannya dengan rasa bersalah luar biasa. Jungkook melakukan kesalahan besar. Ia salah menilai taehyung selama ini. Lalu selama ini, ia berperang dengan siapa?
*
*
*
"Siang pak, beasiswa ke belanda yang bapak tawarkan waktu itu masih berlaku?"
*
*
*
6 Years Later
"Jungkook-a, apa kau ikut ke acara pertunangan bos?"
Mingyu membuyarkan lamunan jungkook yang sedang terfokus pada pria manis yang foto selalu menjadi kunci layar ponselnya.
"Ck, dia lagi... kalau rindu, hubungi bro. Cemen banget"
Mingyu mengambil tempat duduk di sebelahnya.
"Acaranya nanti malam kan? Tentu saja aku ikut. Namjoon hyung selain bosku dia juga sunbae yang sangat peduli padaku"
Mingyu memutar matanya jengkel. Jungkook selalu mengalihkan topik setiap kali mingyu mengungkit pria manis yang kedatangannya selalu jungkook tunggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue and grey
Fiksi PenggemarKumpulan kisah kookv Yang gak suka gak usah baca! Harap jangan salpak❌