Cerita ini terinspirasi dari mimpiku semalem. Ini akan panjang, siap2 mabok🤭
Jungkook keluar dari ruang oprasi dengan mata lelah. Hampir saja ia gagal menyelamatkan satu nyawa, 3 jam benar-benar terasa satu hari.
"Dokter jeon, apa dokter langsung pulang setelah ini?"
Seorang wanita berpakaian sama dengannya mengejar jungkook dan berusaha kerasa menyamai langkah keduanya.
"Oh dokter jung, iya aku harus pulang cepat karena ayahku akan pulang. Memangnya ada apa?"
Wanita itu, jung eunha tampak gugup dengan pipi bersemu.
"Ah tidak, rencananya aku ingin mengajak dokter jeon dinner"
Jungkook tau maksud dari tingkah eunha yang gugup, sudah biasa ia temui pada setiap wanita maupun pria yang menginginkannya. Jungkook tiba-tiba saja risih pada eunha, ia kira eunha murni memanggapnya sebagai partner kerja. Tapi rupanya wanita ini menyukainya. Jungkook menghela nafas lelah.
"Dokter jung sebelumnya maafkan aku. Kalau dokter berniat mendekatiku karena ingin menjalin hubungan serius maafkan aku, karena dokter tidak akan pernah mendapatkannya. Aku bukan pria baik-baik. Geroum..."
Jungkook meninggalkan eunha yang mematung dengan ekspresi terkejut dan terluka luar biasa. Ia tak menyangka jungkook akan mengatakan apa yang selama ini dipikirannya dengan gamblang dan menolaknya begitu kejam?
Rupanya rumor tentang jeon jungkook yang kejam saat menolak pernyataan cinta orang lain, benar adanya.
Jungkook sudah berganti baju dengan kemeja bersihnya melewati cafetaria rumah sakit menuju pintu keluar. Namun inderanya menangkap sosok yang ia kenal.
"Yoongi hyung" jungkook menepuk pundak yoongi yang saat ini sedang membayar makanan di kasir.
"Oh? Jungkook?" Raut terkejut yoongi kentara sekali.
"Ore mannia..." lanjut yoongi tersenyum teduh.
Setelah basa-basi, akhirnya jungkook yang penasaran mengutarakan pertanyaannya akan keberadaan yoongi di rumah sakit. Semoga tidak ada hal buruk yang terjadi.
"Hyung siapa yang sakit? Kenapa hyung ada disini?"
"Yak, seharusnya aku yg bertanya padamu juga. Apa kau sekarang sudah menjadi dokter oh?"
Jungkook menggaruk tengkuknya kikuk.
"Ya hyung, sudah lima tahun"
Berbeda dengan senyum yoongi, matanya menyiratkan hal lain.
"Iya, lima tahun ya..." pernyataan yoongi menggantung.
"Nah aku sudah menjawab pertanyaanmu hyung, jadi sekarang hyung jawab pertanyaanku. Kenapa hyung ada disini? Siapa yang sakit?"
Yoongi menghembuskan nafasnya berat. Ia bimbang haruskah ia memberitahu jungkook? Lagi pula tidak ada salahnya kan?
"Ikut aku jeon"
Jungkook yang kebingungan tetap mengikuti yoongi di belakangnya. Hingga langkah mereka terhenti di depan ruang VVIP.
Dan firasat buruk jungkook sepertinya terbukti. Telapak tangannya tiba-tiba saja berkeringat.
"Tenang saja, bukan taehyung... wajahmu tegang sekali"
Ucapan yoongi mengejutkan jungkook. Syukurlah.
"Tapi lihatlah, taetae juga di sana"
Jungkook mengintip dari celah ointu yang dibiarkan sedikit terbuka. Tampak seorang yang pernah singgah di hidupnya. Lama... sekali, mungkin sekitar 7 tahun yang lalu. Lelaki itu sedang memotong kuku seorang pria yang terbaring damai di atas ranjang rumah sakit dengan berbagai alat bantu penunjang hidup yang masih terpasang di tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue and grey
FanfictionKumpulan kisah kookv Yang gak suka gak usah baca! Harap jangan salpak❌