Seperti biasa, pria bernama jeon jungkook itu selalu datang setiap sore hanya untuk menyapanya dan mengganti bunga yang sama di nakas samping ranjangnya.
Taehyung pikir, ia harus mengatakannya sekarang. Karena ia benar-benar merasa risih dan sesak? Setiap mendapati pria itu di dekatnya.
"Jeon jungkook-shi?"
"Nde?" Jungkook yang terkejut, segera memasukkan bunga kedalam vas dan menatap taehyung dengan binaran bahagia di mata doenya.
Ini pertama kalinya kim taehyung menyebut namanya setelah tersadar dari tidur panjangnya.
"Bisakah kau berhenti datang?"
Raut bahagia jungkook lenyap seketika digantikan dengan bahunya yang merosot dan matanya yang mulai berembun.
"W-wae?" Tanyanya terbata.
"Geunyang... aku hanya merasa risih melihatmu.
Mian.... aku rasa kita tidak memiliki hubungan yang baik sebelum ini?"
Taehyung menggaruk tengkuknya tak nyaman. Ia takut menyinggung perasaan pria bergigi kelinci ini tapi kenyataannya dia bukan lagi menyinggung. Melainkan menghancurkannya.
Taehyung semakin merasa bersalah melihat pria itu yang tertunduk dengan bahu menurun.
"Jungkook-shi.... gwanchana?"
Taehyung mencoba menyentuh bahu jungkook namun empunya mundur, menolak sentuhannya.
"Aku baik-baik saja. Tapi jika memang itu maumu, akan kulakukan. Hanya saja... jika kau sudah mengingat, maafkan aku. Dan ketahuilah
Aku masih mencintaimu, selalu..."
Jeon jungkook meninggalkan taehyung dengan wajah terkejut luar biasa.
Apa-apaan itu tadi?
Kenapa jantung taehyung terasa berdenyut sakit. Bukankah seharusnya ia merasa bahagia mendapatkan ungkapan cinta?
Sepertinya menyuruh pria itu berhenti datang memang hal yang benar.
Pintu terbuka menampakkan pria bertubuh lebih pendek darinya sahabatnya sejak bayi. Walaupun begitu, aura dominan sangat kental dibalik senyumnya yang sangat manis itu.
"Taehyung-ah tadi aku melihat jungkook, ia terlihat...."
Taehyung lebih dulu memotong ucapan park jimin.
"Jimin, jangan biarkan orang itu datang lagi"
Wajah jimin pias seketika. Apakah ingatan kim taehyung sudah kembali? Bukankah dokter mengatakan akan sulit baginya untuk mendapatkan memorinya kembali?
"Wae tae?"
Jimin bertanya hati-hati.
"Aku hanya merasa tidak nyaman setiap menatap wajah pria itu. Dan juga, kadang aku merasa sesak hingga ingin menangis. Apa kau tau kenapa jim?"
Jimin bingung harus menjawab apa. Ia kura ingatan taehyung sudah kembali.
"Apa jeon jungkook mengatakan sesuatu padamu?"
Jimin mengalihkan pembicaraan.
"Dia hanya meminta maaf dan mengatakan kalau dia mencintaiku?
Aneh sekali..."
Bagi jimin tidaklah aneh. Justru itulah hal yang harus jungkook katakan. Walaupun ia tak menyangka kalau jeon jungkook masih mencintai sahabatnya ini setelah apa yang ia lakukan.
*
*
*
3 months before the accident
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue and grey
FanficKumpulan kisah kookv Yang gak suka gak usah baca! Harap jangan salpak❌