Janga lupa tinggalin jejak Nghokeey?
Hati-hati banyak typo dan jangan lupa berkomen
®©™Bagai kaset film yang rusak memori kejadian bertahun-tahun lalu itu kembali berputar. Wajah perempuan itu bagaimana ia melakukannya dan tragedi itu. Bagaimana rasa kehilangan dan bagaimana rasa menyiksa di setiap senti tubuhnya, bahkan rasanya kematian tak mau menjemput hanya sekedar mengajaknya bermain. Dengan angkuhnya dia masih berani menampakkan wajahnya.
"Baik shilla silahkan duduk disamping dio." ucap bu rosa sambil menunjuk bangku kosong disana.
"terimakasih bu," ia berjalan dengan memyunggingkan senyum angkuhnya. Bukannya melangkah ketempat yang benar dia melamgkahkan kaki nya ke meja zahra. Menunduk dan memangkas jarak "Miss me?" bisiknya.
'damn' batin zahra. Mematung, bagai skakmat bagi langkahnya.
"ayo shilla cepat duduk" sambar bu rossa untuk menghentikan shilla. Dia.pun berjalan menuju tempatnya sambil melirik verrel dan raisa yang masih sama mematung nya. Raisa pun tersulut emosi yang merasakan perbedaan suasana kelas yang dirasakan menyesakkan dan emosi yang memuncak dikepala masing-masing.
Pelajaran berlangsung dengan khimat bagi yang lain tapi tidak bagi ke tiga orang ini. Matanya terlihat fokus tapi pikirannya kalut dan batin yang saling menyerang satu sama lain.
Pelajaran yang di simak tidak ada yang bisa dipahami. Sampai istirahat tiba.
Semua murid mungkin berlarian untuk hanya sekedar berdesakkan mengantri untung mengisi perut kosong mereka.
Shilla berjalan melewati setiap meja untuk mencapai mangsanya. Tapi langkah yang tersisa berhenti.
'GREPP'
"Berhenti," raisa yang menarik kerah baju shilla dari belakang menatapnya dengan tajam. Bahkan menurutnya shilla sudah dapat memancing emosinya bahkan hanya tampak dari belakang.
"don't touch me! bitch!" balasnya dan melepaskan cengkramannya dan merapihkan kerahnya "ew."
Satu gerakan raisa siap menampar wajah wanita itu tapi tangan zahra mencegahnya. Raisa bergeser sedikit kebelakang.
"it's been a long time righ? Miss me? Gimana-gimana siap kehilangan apa lagi lu kali ini? Temen gila lu ini? Kakak lu? Harta? Keluarga atauu-- nyawa lo?"
Raisa sudah tidak dapat mengontrol lagi emosinya tapi tangan zahra masih memegang lengannya sebagai isyarat dia harus tenang. Verrel dia masih setia melihat dan mengamati situasi ini.
"kehilangan? Bukannya yang pantas dibilang kehilangan semuanya itu lo?" sarkas zahra.
" we'll see siapa yang kehilangan nanti. Gue bakal ambil yang udah lu rebut selama ini! Dan lu bakal menderita lebih dari yang gue alamin! Karna apa shilla its better than you! Dan gue akan dapetin apapun yang gue mau! Apalagi dari orang yang menjijikan lo!" tak mau kalah shilla pun terus membalas sambil menunjuk wajah lawan biaranya.
"rebut? Selama ini apa yang gue rebut hah?! Gue selalu ada buat lu gue kasih semuanya buat lo! Ouhh I see--" zahra perlahan maju, berdiri tepat didepan wajahnya "you just jeaoulus right?" ucapnya dengan senyum meremehkan.
"This Bitch! Lu itu cuman sampah menyedihkan yang berpura pura jadi berlian dan lo itu gak ada apa-apanya."
"oh ya? Apa yang lo kejar dri sampah ini berarti? Hah? Limbah? Lu lebih menyedihkan karna lu udah pungut bekas sampah itu sendiri. Cwihh"
Shilla yang tersulut api pun siap untuk menampar zahra. Tapi tentu belum sampai sudah di cekalnya tangan itu. "you such a sad bitch."
Zahra melenggang pergi setelah mengatakan itu. Raisa pun mengekor dibelakang. Verrel mendekati shilla "Don't disturb!"
![](https://img.wattpad.com/cover/129115724-288-k312914.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY COLD GIRL (slow Update)
RandomBella asyifa zahra biasa dipanggil zahra,seorang perempuan cantik yang bersifat dingin karna masa lalu nya yang buruk.Ia pindahan dari sekolah SMA 6 Zayn ramadhan biasa dipanggil Zayn, seseorang pria yang sangat tampan ramah, jenius dan ceria. Baga...