♛┈⛧┈┈•༶ ༶•┈┈⛧┈♛
**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚ ˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*
⋇⋆✦⋆⋇
Langit yang redup, gumpalan kapas yang berlarian diatas langit di hembus oleh angin.
Butiran bunga satu persatu berjatuhan menyentuh tanah dengan kicauan burung yang membuat suasana hari ini menjadi sedikit berwarna.
.
.Hari pertama ujian memang melelahkan
Hana, Jina, dan Yunji juga sibuk belajar supaya bisa dapat nilai yang bagus. Mereka bertiga juga akhir-akhir ini jarang bermain karna sibuk mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian.
Selama seminggu ujian, mereka hanya bertemu disekolah. Saat waktu pulang sekolah mereka juga ngobrol sebentar kemudian mereka pulang.
Selama seminggu mereka juga jarang komunikasi. Hana juga sibuk pergi ke perpustakaan yang ada di Seoul buat belajar dan baca buku. Setiap hari selama seminggu full ujian. Pulang sekolah langsung ke perpustakaan. Selepas dari perpus pulangnya sekitar jam delapan malam. Pulang ke rumah juga cuma makan sama mandi doang, lalu jam sembilan malam pergi ke perpustakaan sampai jam sebelas malam.
Pagi saat bangun tidur sebelum masuk sekolah Hana juga kembali membuka bukunya. Saat dianter papanya dia juga cuma mantengin buku di kursi belakang. Begitu juga kalau naik bus, dia gak menghiraukan penumpang lain dan tetap fokus dengan tumpukan kertas yang cukup tebal di hadapannya.
Berulang kali seperti itu kegiatan Hana dan ke-dua temannya selama seminggu menghadapi ujian.
.
.
."Hana, lu pulang naik apa? Jalan bareng yok, sekalian kita karaoke, pengen refreshing ni otak karna selesai ujian" Orang itu tak lain dan tak bukan adalah Park Yunji, tak lupa pula tangannya yg kosong itu merangkul sahabat nya yg sedang berjalan sendirian.
"Iya nih. My brain lelah menampung semua rumus, pengen refreshing" Satu suara muncul dari samping mereka, orang itu sambil melihat langit yang cuacanya saat itu cukup bagus dengan raut wajah yang sedikit murung dikarenakan telah menampung beban hidup di kepalanya. Ya, dia adalah Lee Jina. Gadis tomboy plus kadang orangnya susah ditebak, namun sangat sayang dengan ke-dua sahabat nya itu.
Hana yang berada di tengah mereka berdua pun menghentikan langkah nya.
"Kayanya gua gabisa ikutan gabung, gua harus pulang buat ngemasin barang-barang dirumah"
Ke-dua sahabat nya pun menghentikan langkah nya sambil melihat ke arah sang empu yang berada ditengah-tengah mereka, "Apa??" Sontak mereka serentak dengan suara mereka yang cukup besar, membuat Hana sedikit menciut.
"Lu mau pindah? Kok gak cerita ke kita?!"Jina yang tadinya lesu tiba-tiba terperanjak kaget.
"Gua belum selesai bicara main motong aja kalian berdua. Nih ya, gua tu kan selama ini tinggal di gedung perusahaan papa. Lantai yang paling atas itu ruangan kediaman keluarga gua.. Jadi papa udah bangun rumah sendiri dan gua, mama, papa, dan kak Hyunsuk harus pindah dari sana"
"Lu gak pindah keluar negeri kan" Mata Jina dan Yunji berkaca-kaca. Ya, layaknya puppy eyes.
Hana yang melihat ekspresi mereka berdua pun melihat nya dengan tatapan julid.
"Iya enggaklah. Gua minta papa buat bangun rumah disekitar komplek perumahan kalian berdua, jadi kita tu tetanggaan. Ya walau sebenarnya jarak dua atau tiga rumah dari rumah lu Yunji, berjarak lima rumah kalau dari rumah Jina. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold But Sweet ; Park jihoon || Treasure
Storie d'amoreChoi Hana, adik dari Choi Hyunsuk. Tak pernah sekalipun dekat dengan pria itu(tak lain dan tak bukan adalah Park Jihoon) Namun dipaksa dekat oleh orang tua mereka? Apakah mereka damai jika dipaksa begitu? Bagaimana dengan Park Yunji dan Lee Jina? B...