Happy reading!!!
Saat ini kantin SMA Trejo lagi ramai, bukan karena banyak siswa yang mau mengisi perut mereka tapi karena perkelahian dua siswa kelas 11 Kim Doyoung dan Watanabe Haruto.
Keduanya terkenal dekat satu sama lain tapi entah apa yang membuat mereka jadi adu jotos seperti ini.
Dari arah pintu masuk kantin sudah terlihat guru BK super galak Bu Irene datang dengan wajah yang terlihat sangat marah ini, semua siswa yang tadi menonton langsung saja kembali ke bangku mereka masing-masing takut kena marah Bu Irene.
"DOYOUNG HARUTO"
Suara menggelegar milik Bu Irene berhasil menghentikan aksi baku hantam Doyoung dan Haruto. Mereka kini berbalik menghadap ke arah Bu Irene dengan wajah yang sudah penuh dengan lebam.
"Kalian berdua ikut keruangan saya sekarang."
Walaupun sudah tidak berteriak seperti tadi tapi suara Bu Irene terdengar dingin dan membuat dua oknum keributan ini bergidik ngeri entah apa yang akan mereka dapatkan di ruang BK nanti.
"Baiklah sekarang coba beritahu saya apa alasan kalian berdua berkelahi!"
Mereka kini sudah di dalam ruang bk, Doyoung melirik dengan tatapan kesal ke arah Haruto begitupun sebaliknya.
"Ini semua gara-gara si Haruto nih Bu, masa dia nantangin saya yah saya terimalah." Jawab Doyoung sambil menunjuk-nunjuk ke arah Haruto.
"Dih bohong nib Bu, orang dia duluan ko yang nantangin." Balas Haruto
"Lo tuh yang bohong." Kata Doyoung tidak terima
"Lo"
"Lo"
"Lo"
"CUKUP." akhirnya suara Bu Irene membuat keduanya terdiam.
"Saya gak peduli siapa yang mulai duluan, intinya besok saya akan memanggil orangtua kalian."
Doyoung dan Haruto yang mendengar itu langsung kaget dan memohon ke arah Bu Irene agar orang tua mereka tidak dipanggil tapi percuma saja Bu Irene tidak akan terpengaruh.
Doyoung yang mukanya udah bonyok langsung ke uks padahal hari ini ada jamnya Pak Suho guru sejarah. Tak apalah bolos dulu toh dia juga udah sering, begitulah pikiran dari saudara Kim Doyoung ini.
Ceklek
Suara pintu dibuka membuat pemuda manis yang ada di dalam berbalik ke arah pintu UKS.
"Eh kok muka kamu bonyok begitu sih?" Pertanyaan yang keluar dari pemuda itu tidak dijawab sama sekali oleh Doyoung.
Doyoung masih mematung melihat wajah pemuda itu "manis" katanya dalam hati.
"Hei" kata pemuda itu kembali sambil menepuk pundak Doyoung.
Doyoung langsung tersadar dan memasang senyum paling tampannya kapan lagi kan ketemu cowok manis.
"Biasalah."
Pemuda itu sedikit bingung dengan jawaban Doyoung, daripada bingung dia memilih pergi mengambil kotak p3k.
"Nama kamu siapa?" Pertanyaan itu lolos dari mulut Doyoung membuat pemuda itu berbalik lalu tersenyum seraya jalan ke arah ranjang UKS.
"Nama aku Bang yedam, 12 IPA 1. Kalau kamu?" Jawab yedam kemudian berbalik bertanya kepada Doyoung sambil mengobati luka di wajah Doyoung.
"Hehehe kakak kelas yah, kalau aku Kim Doyoung dari kelas 11 IPS 2. Salam kenal kak."
"Salam kenal juga Doyoung." kata Yedam sambil tersenyum membuat Doyoung menahan diri agar tidak mencubit pipi kakak kelasnya yang manis ini.
"Nah udah, sekarang kamu istirahat aja. Oh ya jangan berkelahi lagi yah kasian muka kamu hehehe." kata Yedam sembari merapikan kotak p3k dan menyimpannya kembali ketempat semula, sebenarnya tadi Yedam ke uks hanya ingin duduk-duduk saja karena kelasnya sedang kosong toh dia juga anak PMR kan, tapi ternyata ada pasien bonyok yang datang.
Yedam baru saja berjalan ke arah pintu UKS berniat kembali ke kelas namun perkataan Doyoung menghentikannya.
"Kak Yedam entar pulang naik apa?"
Yedam sedikit mengerutkan keningnya kemudian menjawab pertanyaan Doyoung.
"Kayanya naik ojol atau angkot."
"Gimana kalau pulang sama saya aja." Yedam yang mendengar perkataan Doyoung sedikit kaget.
"Boleh aja kalau kamu gak keberatan." Jawab yedam sebelum benar-benar keluar dari UKS.
Doyoung yang mendengar itu langsung saja melebarkan senyumnya dia seperti orang gila yang senyum-senyum sendiri tak lupa juga iya bersyukur telah berkelahi dengan Haruto mungkin dia harus berterima kasih kepada Haruto setelah nya karena gara-gara ini dia bisa bertemu dengan kakak manisnya?
Parkiran sekolah
Doyoung udah duduk ganteng di atas motornya sambil nunggu yedam kakel manisnya lewat.
"Kak Yedam." Suara panggilan Doyoung membuat yang dipanggil menoleh dan langsung menghampirinya.
"Doyoung kamu udah lama nunggu aku?" Kata Yedam
"Gak kok kak." Jawab Doyoung
Tiba-tiba saja Doyoung langsung memakaikan helem ke kepala Yedam wajah mereka saat ini sangat dekat. Yedam yang kaget hanya bisa mematung memandangi wajah Doyoung yang ternyata sangat tampan.
"Nah udah kepasang, yuk naik." Kata Doyoung sambil senyum banteng.
"I-iya, tapi tadi kan aku bisa pasang sendiri." Balas Yedam kemudian naik ke atas motor Doyoung.
"Sengaja biar saya bisa liat muka manis kak." Kata Doyoung membuat kedua pipi Yedam bersemu merah.
Motor Doyoung sudah keluar dari lingkungan sekolah, tanpa sadar tangan Yedam sudah melingkar di pinggang si adek kelas. Sepanjang jalan Doyoung tidak berhenti mengajak Yedam mengobrol bahkan sesekali menggombal. Sedangkan Yedam sesekali mencubit pinggang Doyoung saat pemuda itu menggombalinya.
End
Terimakasih buat para readers yang udah baca cerita ini. Semua cerita yang aku buat di book ini terinspirasi dari beberapa lagu.
Maaf juga kalau banyak typo 😭
KAMU SEDANG MEMBACA
Treasure Story (One shoot)
Historia CortaOne shoot kapal-kapal trejo, setiap cerita terinspirasi dari lagu.