07.// Andra

62 44 7
                                    

"Aela?!"

"Eum.."

Tiba tiba mereka langsung memelukku.

"Astaga, kamu kemana saja sayang?! Bunda sama Ayah udah nyari kamu se-maksimal mungkin di Hongkong sana ternyata kamu adㅡ"

"Eum, maaf Om, Tan, saya bukan Aela yang kalian maksud,nama saya Ella." Potongku cepat sebelum mereka menceritakan terlalu jauh.

Mereka mematung sebentar, "wait, what?! K-kamu bukan Aela?" Kata Papah Jeno terkejut.

"Bukan,hehe."

"Tapi, kenapa kamu.. mirip banget ya?" Tanya Mamah Jeno.

"Eum, kalau soal itu saya juga kurang tahu. Soalnya ya.. saya terlahir dengan muka yang seperti ini." Jawabku sopan.

"Yaudah ngobrolnya nanti dulu, tiup dulu lilinnya cepetan mah!" Ajak Jeno.

Mamah Jeno pun langsung meniup lilin itu hingga padam lalu mereka semua bertepuk tangan.

"Yaudah, ngobrol dulu yuk?" Ajak Papah Jeno yang dibalas anggukan olehku dan yang lain.

Kita pun duduk di sofa ruang tamu diikuti kucing kucing Jeno yang mengekor dibelakang.

"Sebentar ya, tante ambil teh dulu." Pamit Mamah Jeno.

Jeno pun membuka maskernya

"Ah, baiklah. Ella, ya, namanya? Boleh tahu gak kamu siapanya Jeno?"

"Saya temannya Jeno, om. Kita satu kampus."

"Loh? Jen? Kok kamu gak bilang apa apa ke kita kalau kamu punya temen cewe?" Tanyanya pada Jeno.

"Ya masa Jeno harus bilang ke Bunda sama Ayah setiap kali Jeno punya temen baru?" Jawab Jeno.

"Ella satu fakultas sama Jeno?" Tanya Papah Jeno.

"Gak kok, om. Saya kebetulan ada di fakultas Sastra dan Budaya," jawabku.

Mamah Jeno kembali.

"Udah kenal sama Jeno dari kapan?" Kali ini gantian Mamah Jeno yang bertanya sambil menuangkan teh ke cangkir dan dibagikan ke kita semua.

"Makasih tante teh-nya, saya kenal Jeno baru kok tante. Belum lama ini," jawabku sopan.

"Sama sama, Ella. Tante sama om juga mau berterimakasih sampai udah disiapin suprise dan kue segala, jadi ga enakan." Jawab Mamah Jeno balik.

"Heheheh, sama sama, kok, mah! Santai aja, lagian aku emang ada planing buat surprise-in kalian terutama mamah kok. Kan mamah lagi having a birthday haha!" Kata Jeno.

"Coba liat kuenya,"

Akupun mengambil kuenya yang terletak di sisi meja dan memberikannya kepada Mamah Jeno.

"Cantik ya kuenya," pujinya.

"Makasih tante, itu Jeno yang beli kok!" Jeno yang barusan disebut namanya itupun hanya tersenyum tipis.

"Glad you liked it, mom. But we have some present for you, that's Ella's picks." Kata Jeno.

"Really? Ella yang pilih??" Tanya Mamah Jeno padaku tak percaya.

"Bukan yang pilih sih, tan. Lebih ke arah yang 'merekomendasikan' hadiahnya, hehe.." Jawabku diiringi cengengesan diakhir.

"Yaudah, mana hadiahnya? Tante mau liat,"

"Sebentar," jeno pun pergi kearah dapur lalu balik dengan sebuah totebag.

"Nih, buat mamah." Ucapnya.

My Lost Fiancèe ; JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang