02.// cooking with Bang Theo!

167 91 84
                                    

"La, aku dijodohin." Ulang Haechan.

Apa? Pasti ia bercanda bukan? Bohong kan?

"Apaan sih, Chan! Bohong aja ish, ga lucu tau prank-nya!" Jawabku sambil tertawa tawa garing.

"La, aku serius." Balas Haechan sambil memegang tanganku dan menatapku dalam.

Sial!

Aku perlahan menundukkan kepalaku menahan tangis.

Sialnya, ini nyata dan terjadi.

Bahkan sakitnya pun nyata dan dalam.

Haechan melepas pegangan tangannya dariku lalu mengusap rambutku pelan dengan posisi diriku yang masih menundukkan kepala.

"Maaf ya, La."

"Maaf bangeeet!"

"Aku sayang kamu, La."

Really??

Aku lantas menegakkan kepalaku kembali, dengan berusaha menahan tangis tentunya..

"Aku juga sayang kamu kok, Chan."

"Yaudah, pulang yuk!" Ajakku mengalihkan topik.

Aku pun berdiri lalu menuju parkiran, meninggalkan Haechan yang masih di duduk di cafe.

____

Sekarang, sedang perjalanan menuju rumahku, dengan Haechan tentunya.

Biasanya, kami bercanda dan berbincang-bincang ria di motor yang satu ini, tapi kurasa sekarang sudah tak ada lagi atau mungkin tak pernah terjadi lagi.

Jujur, aku tak menangis sejak tadi. Yap! Aku adalah orang yang mudah menyembunyikan kesedihan. Tapi akan menumpahkan semua pada bantal bantal kesayanganku.

Biasanya, di motor ini aku memegang perut Haechan agar tak jatuh, sekarang aku malah tak memegang apa apa.

Ck, sungguh miris.

Aku hanya melamun dan melamun.

Sampai akhirnya..

"La, turun. Udah nyampe."

...suara Haechan membuyarkan lamunanku.

"Ah, iya Chan." Aku lantas turun dari motor kawasaki ninja tersebut.

"Makasih ya, Chan. Udah mau nganterin," ucapku mengucap terimakasih dengan canggung dan tak menatap matanya.

Haechan hanya tersenyum lalu mulai memakai helm nya.

"Sama.. makasih ya, Cincinnya." Potongku sebelum Haechan berangkat.

Haechan lagi lagi hanya tersenyum lalu mulai menyalakan mesin motornya,sebelum..

Tring tring tring

...suara Cincin yang kulepas begitu saja mengalihkan perhatiannya.

"Aku udah gak butuh," lanjutku lalu mulai memasuki rumah.

"Laㅡ"

____

Aku ada di kamar, menumpahkan semuanya pada guling dan berusaha untuk tak membuat suara isakan yang kencang.

My Lost Fiancèe ; JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang