(Kado dari Nadeen buat Alison)
Jam menunjukan pukul tujuh lebih tiga puluh lima menit, di atas tempat tidurku tergeletak dua buah baju yang berwarna putih dan merah hati. Model baju tersebut sangat kontras, baju yang berwarna putih berbentuk blouse dan memiliki lengan panjang dengan tali di pergelangan tangan serta potongan leher berbentuk V. Baju yang berwarna merah ini hadiah ulang tahunku dari Alison tahun lalu, baju ini berupa gaun panjang selutut tanpa lengan. Sebenarnya ini juga bagus, hanya saja jika dipakai akan terlihat terlalu pas di tubuhku.
Aku sangat menyukai baju yang berwarna putih, tetapi Alison dengan secara terang-terangan memintaku untuk memakai setelan baju yang minim ini di hari ulang tahunnya. Aku mengembuskan napas panjang dan mengambil baju merah itu. Jika saja dia bukan temanku, pasti permintaan itu akan kutolak mentah-mentah. Aku harus mengalah kali ini, karena malam ini semuanya tentang Alison dan untuk pertama kalinya aku menghadiri pesta ulang tahunnya setelah kami berteman cukup lama. Ia juga mengirimkan pesan jika aku akan dijemput untuk menuju ke rumahnya. Tebakanku pasti ia menyuruh Viktor untuk menjemputku.
Segera aku berjalan ke kamar mandi untuk bersiap-siap. Aku menatap pancaran diriku dalam cermin yang ada di kamar, dengan baju ini aku terlihat sangat berbeda. Terlebih dengan dandanan yang jarang sekali aku aplikasikan di wajah. Aku bahkan tidak bisa mengenali diriku sendiri karena orang yang ada di dalam cermin tersebut terlihat sangat berani, bebas, dan seperti orang yang tidak memiliki masalah.
Aku mengeluarkan kalung peninggalan mendiang ayah yang melingkar di leher dari dalam bajuku dan menggenggamnya. Batu permata itu berkilau dan memancarkan warna layaknya pelangi ketika berada di bawah sinar.
Aku kangen sama ayah.
Saat aku sedang melamun, bel pintu rumahku berbunyi. Itu pasti V. Aku segera mengambil jaket jin berwarna hitam dan juga sebuah tas kecil berwarna hitam, lalu berjalan turun untuk membukakan pintu. Sebuah tas kertas yang berisikan hadiah untuk Alison sudah pun ada di tangan. Kado ini berupa lukisan dirinya, aku meminta tolong mahasiswa seni untuk menggambar foto Alison beberapa hari yang lalu. Dia harus menyukai hadiahku ini, karena aku sudah mengeluarkan uang tiga ratus ribu untuk sebuah lukisan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bring Down
Mystère / ThrillerKehilangan seorang memang tidak akan pernah mudah diterima, apalagi jika orang itu pergi dengan cara yang tragis. Selama bertahun-tahun ia berusaha mencari pelaku sekaligus motif di balik tragedi yang terjadi lima belas tahun yang lalu. Tanpa disang...