Kini sudah berganti ke hari selanjutnya di mana kedua pihak yang akan mengalami perjodohan ini akan segera bertemu di sunrise cafe
Jam baru saja menunjukkan pukul 08.00
Namun mama Vani tetaplah mamanya yang tidak sabaran dan menyuruh Vani berdandan dengan cantik agar pasangannya lebih tertarik padanya
Kini vani sudah menyelesaikan ritual mandinya itu dan dengan melanjutkan dengan memoleskan make up senatural mungkin, karna Vani bukanlah tipe orang yang sangat senang berdandan menor karna tanpa berdandan pun memang Vani memiliki wajah yang cantik
Setelah menghabiskan waktu 25 menit untuk berdandan dan mencatok rambut panjang berwarna coklatnya itu, kini Vani bingung akan pakaian yang akan dipakainya nanti untuk menemui calon suaminya tersebut
Tanpa sadar waktu kini menunjukkan pukul 12.30 tentu saja belum terlambat untuk Vani
Dan pilihan outfitnya jatuh kepada baju hitam turtle neck dengan rok diatas lutut kotak kotak di tambah tas sling bag berwarna hitam dan menggunakan flat shoes jadior ballerina berwarna hitam
(Ya gini lah kira kira tapi bukan pakai boots ya sepatunya, boleh cari google untuk sepatunya)
Dan ia memutuskan untuk berangkat pukul 13.00 karna lebih baik menunggu dari pada di tunggu, iya kan?
Selama dalam perjalanan menaiki mobilnya itu Vani tak kuasa menahan degub jantungnya karna ia terlalu banyak berneting terlebih dahulu
Jarak dari rumah Vani ke cafe tersebut hanyalah 20 menit jadi karna merasa terlalu pagi, Vani lebih dahulu mengorder kopi yang akan menemaninya menunggu seseorang yang tidak ia kenal
Namun menit menit sudah ia lewati hingga pada akhirnya sejam lewat sudah Vani menunggunya di sini tentu saja sangat kesal
Demi apa gue sudah nunggu dia sekitar 1 jam sampai minum gue habis, tapi apa, dia belum dateng juga batin Vani mengomel dalam hati
Namun di sisi lain, Sam memang sudah di bangunkan oleh ibunya di pagi hari, kurang lebih ya pukul 9 lah, tapi bagi Sam itu terlalu pagi sehingga setelah ia mandi dan berpakaian rapi
(Gini kira kira pakaiannya)
Tapi karna merasa terlalu pagi akhirnya Sam menghubungi salah satu sahabatnya itu karna ia ingin mampir ke rumahnya, karna apabila Sam di dalam rumahnya terus menerus bisa bisa dia terkena amukan mamanya untuk segera pergi sementara Sam masih belum yakin akan pilihannya tersebut
Teman yang ia kunjungi bernama Rendy Wilson lebih sering di panggil Rendy oleh teman temannya itu
"Woy! Namu ke rumah orang liat waktu dong, lo gak liat ini masih jam 10 hah, lo ganggu tidur gue tau gak!!" Kesal rendy
"Sorry ren, tapi gue bener bener terpaksa, bentar dong kok paling 5 jam lagi gue cabut" kata Sam santai
"Woy!! Otak lo miring hah!! 5 jam lo bilang bentar?" Ujar Rendy tetap pada kekesalannya
"Serah lo deh mau ngapain di rumah gue, gue mau lanjut tidur ntar kalo lo dah mau pergi kasi tau gue" kata rendy selanjutnya
"Okay bro thanks ya!" Ucap Sam
Ntah apa yang membuat sahabatnya tersebut ke sini pagi buta namun rendy tak berani bertanya lebih lanjut karna dapat di pastikan tidur nya tak jadi dia teruskan
"Okay ayok ke kamar gue aja, dari pada lo planga plongo di sini sendiri" ujar rendy membawa sahabatnya tersebut ke kamarnya
Saat Rendy melanjutkan tidurnya, Sam memikirkan apa yang terjadi selanjutnya apakah pilihannya tepat karna jujur saja sam sangat takut pilihannya ini akan salah kedepannya dan sam juga takut suatu saat keberadaannya ini akan membuat gadis yang akan menjadi wanitanya tersebut kecewa karna sifatnya ini
Namun ketika Sam sudah yakin dengan pilihannya kelak Sam akan berusaha semaksimal mungkin agar mengubah sifatnya ini kepada gadis tersebut
Namun saat cukup lama melamun Sam melihat jam dan tanpa sadar sudah jam 2 dan akan di pastikan ketika ia sampai ke tempat tersebut Sam akan datang terlambat
Dengan segera Ia membangunkan rendy untuk sekedar memberitahukan bahwa ia akan pergi sekarang
"Ren gue pergi sekarang, thankyou buat tempatnya" lalu sam dengan segera beranjak dari tempat Rendy menuju tempat janji temunya yaitu 'Sunrise Cafe'
Kini tepat sudah dia terlambat 1 jam, entah gadis tersebut akan marah kepadanya atau akan memaafkannya begitu saja
Setelah tiba di cafe tersebut sam segera mencari gadis yang di berikan ciri ciri nya oleh mama nya tadi di WA
"Baju hitam turtle neck dan rok pendek kota kotak" bacanya ulang dan akhirnya Ia menemukan gadis tersebut
"Anak tante Maura?" Kata Sam singkat dan jangan lupa dinginnya
Tiba tiba ada seseorang yang mengageti gadis yang tengah kesal dengan orang yang akan di temuinya tersebut
"Ya, Sammuel?????" Kagetnya setelah Ia menghadapkan wajahnya ke belakang
"Samuel Martin Elroy kan?" Kata gue yang shock melihat wajahnya
"Lo?" Balas sam
Omaigat dasar emang manusia es, demi apapun satu sekolah tapi nama gue aja nggak tau, ngomongnya irit banget pula, dia pikir sms per kata bayar batin Vani
"Vania Teffani Suryadito, salam kenal" kata Vani mencoba ramah
"Ok" jawab Sam singkat dan segera duduk di depan vani dan kini vani sedang berdiri dan menatap lawan bicaranya itu emosi
"Woy manusia kulkas, maap nih sebelumnya, lo ngomong itu ada pajaknya atau apa sih singkat bener lo berharap gue paham gitu sama kata kata lo" kata Vani melampiaskan kekesalannya
"Jangan ngarep, oh iya semoga bisa bekerja sama dengan baik" ujar Sam yang kini lebih panjang
"Gitu dong dari tadi meskipun singkat, tetep jelas" kata Vani sedikit terkekeh
"Untuk masa perkenalan kita sekitar 6 bulan, pas kelas 12 kita akan nikah jadi usahakan kita udah kenal satu sama lain, paham?" Kata Sam padat dan jelas
"Okay fine, gue harap kedepannya kita bisa lebih deket karna gue gak mau suatu saat kita udah nikah malah baru tau satu sama lain" ujar Vani
"Gue usahain" ucap Sam
-BERSAMBUNG-
Jadi gimana gais part ini, jangan sungkan ya buat comment dan jangan lupa juga di vote, dan thankyou atas segala partisipasi yang kalian lakukan
Jadi aku berencana buat nambahin pas bagian mereka deket untuk 6 bulan ke depan dan semoga kalian suka dan gak bosen sama cerita aku ini
Popaii❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage with Ketua Osis (Proses Revisi)
Teen FictionVania Teffani Suryadito terpaksa menerima perjodohan dan menikah muda agar ayahnya mau di operasi yang merupakan satu satunya jalan agar ayahnya sembuh , ayahnya mau melihat anaknya menikah baru mau operasi, karna menurut ayahnya nyawanya bisa saja...