"Upss kebiasaan, maap typo yaa, maksudnya lo" ucap Vani terkekeh dan berusaha menetralkan kegugupannya
Namun di posisi yang bersebrangan dengan nya yaitu Sam, kini ia sedang ingin menahan senyumnya, namun ia sangat tidak kuat menahannya
Sehingga munculah senyum yang jarang di lihat oleh siapa pun, dan saat itu juga Vani tengah menatap ke arahnya
Ternyata manis juga kalo dia senyum, andai aja senyumnya bertahan lama batin Vani
'Lo senyum?' Tanya Vani hanya dengan mengangkat alisnya sambil tersenyum kecil
Namun yang di tanya hanya mengangkat pundaknya seolah olah tidak ternjadi apapun
"Iya deh gue percaya, lagian nggak mungkin juga lo ma kulkas berjalan" ucap Michelle
"Iya" ucap Vani yang di balas tatapan tajam oleh Sam yang hanya di lihat oleh Vani
Dan Vani pun kembali terkekeh kecil, namun salah satu dari antara mereka menatap curiga terhadap Vani dan Sam
Ia seakan akan masih belum percaya apa yang di katakan oleh Vani, namun ia berusaha agar apa yang ia pikirkan emanglah salah
Setelah itu mereka pun berlalu dari hadapan teman temannya ini, mereka segera menemui pak Bambang
Dan kalian tau apa yang guru ini katakan, sungguh tak dapat di percaya
"Bapak akan menunjuk kalian untuk menyanyi di acara kenaikan kelas kalian nanti, saya mendengar bahwa Vani pintar bernyanyi dan Sam kamu harus ikut ini karna kamu adalah ketua osis di sekolah ini" ujar pak Bambang
"Apa pak??? Kenapa harus saya? Kan masih banyak yang bisa nyanyi" ujar Vani
"Mereka nggak mau, jadi kalian adalah pilihan terakhir" ucap pak Bambang
"Saya tidak setuju pak" ucap Sam
"Iya saya juga pak" ucap Vani
"Saat ini sekolah sedang kekurangan dana untuk mendatangkan penyanyi penyanyi yang terkenal maupun tidak terlalu terkenal, dan apabila kalian tidak mau, dapat dipastikan kalian akan mendapatkan penilaian sikap yang buruk, dan tentu saja jika sikap kalian di nilai buruk kalian akan--" ucap pak Bambang panjang lebar namun terputus karna sudah terpotong sama Vani
"Iya pak cukup, saya terima kok, Sam aja yang nggak mau" ucap Vani terburu buru karna tidak mau memiliki nilai sikap yang buruk, bisa bisa ia di gantung sama mamanya
"Nggak pak, saya juga setuju pak" ucap Sam menatap kesal Vani
Semenjak saat itu mereka memiliki kemajuan, yang awalnya jarang bertemu, kini mau tidak mau harus bertemu karna memiliki tanggung jawab untuk mengisi acara tersebut
Seperti pada hari ini, mereka harus memulai latihan pertama mereka
"lagu apa?" Tanya Sam
"Kamu" ujar Vani
"Hah??" Ujar Sam tidak mengerti
"Iya, kamu lagunya coboy junior, tapi kita nyanyinya bukan yang ngebeat, pake akustik aja"
"Yaudah kita coba" ujar sam
Berbulan bulan sudah mereka lewati setelah kejadian di kantin, lebih tepatnya 4 bulan lebih
Dan kini mereka tengah belajar untuk ujian kenaikan kelas mereka
Sedangkan di satu sisi Vani selain memikirkan tentang ujiannya, Vani juga memikirkan tentang pernikahannya dan apa yang akan terjadi setelah ia menikah dengan Sam
Kini kepala Vani memikirkan berbagai macam hal positif maupun negatif
Mungkin kalian menanyakan tentang papa ku yang sudah operasi atau belum, jawabannya adalah belum
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage with Ketua Osis (Proses Revisi)
Novela JuvenilVania Teffani Suryadito terpaksa menerima perjodohan dan menikah muda agar ayahnya mau di operasi yang merupakan satu satunya jalan agar ayahnya sembuh , ayahnya mau melihat anaknya menikah baru mau operasi, karna menurut ayahnya nyawanya bisa saja...