05. Move

195 45 20
                                    

"APA?!" Suara Minhee terdengar nyaring memenuhi seisi ruangan. "EOMMA!"

"Sssttt! Jangan berteriak! Kebiasaan!" Ibunya memukul pundak anaknya.

"Akh! Eomma! Kenapa memukulku!"

"Kau tidak sopan! Di sini ada bosmu!"

Minhee langsung terdiam, menutup mulutnya rapat-rapat.

"Maaf, Minhee memang terbiasa begini jika di rumah" Jelas sang ibu.

"Tidak apa-apa. Jadi apa Minhee boleh tinggal bersama saya?"

"Tentu saja! Saya yakin pasti anda akan menjaganya dengan baik" Ibunya terlihat antusias sekali.

"Ya. Saya membutuhkannya untuk beberapa hal. Karena pekerjaan saya semakin sibuk, jadi saya ingin Minhee membantu saya. Tapi anda tidak perlu khawatir selain ini hanya untuk pekerjaan, saya akan menaikkan gajinya"

Sedangkan Minhee kini menahan kesalnya setengah mati. Rasanya ia ingin menguliti bosnya hidup-hidup, lalu memotong tubuhnya menjadi beberapa bagian. Dagingnya yang masih fresh dibersihkan olehnya dan dijadikan soup! Sisanya akan disimpan ke dalam kulkas sebagai stock untuk beberapa hari ke depan. Atau mungkin bagian tubuhnya dijual kepada fans fanatiknya dengan harga tinggi! Sehingga ia bisa kaya tanpa perlu bersusah payah!

Pikiran yang benar-benar liar sekali.

Apakah mungkin karena Minhee terlalu banyak menonton film psikopat?

Lupakan imajinasi gilanya. Minhee tidak akan pernah berani berbuat sejauh itu.

"Tidak, tidak!" Gumamnya pada diri sendiri sambil menggelengkan kepalanya.

"Iya, saya percaya pada anda" Ahn Mirae selaku ibu tunggal dari Kang Minhee terlihat malah tersenyum manis pada Yunseong.

Hal tersebut semakin membuat anaknya kesal. Kenapa semenjak ada kehadiran pria itu hidupnya penuh dengan kekacauan dan kesengsaraan. Ia sudah tidak bisa berkata apapun lagi. Lidahnya terasa kelu, tatapannya kosong menatap meja di depannya. Bahkan ibunya tampak senang sekali bertemu Yunseong. Ia terheran, sejak kapan ibunya suka dengan bosnya? Padahal mereka tidak pernah menonton film ataupun serial drama yang dibintangi bosnya.

"Bagaimana Minhee?" Tanya si Daepyonim.

"Apanya yang bagaimana, pak?"

Yunseong menatapnya malas.

"Tidak ada lagi penolakan. Kau harus pindah denganku" Ujarnya lagi penuh penekanan.

Minhee terlihat sangat pasrah akan keadannya sekarang. Bila bunuh diri itu tidak berdosa, mungkin dia akan memasukkan tubuhnya ke dalam panci besar yang berisi air mendidih dan membiarkan tubuhnya meleleh.

"Baik, pak" Jawabnya pelan.

Sedangkan Ahn Mirae malah tersenyum lebar tanpa dosa. Dia terlihat bahagia sekali. Sungguh di luar dugaan Minhee. Memiliki ibu sepertinya, ternyata merupakan sebuah cobaan. Ia malah berpikir, dosa apa yang telah dilakukannya di masa lalu? Apakah dia dulunya seorang pembunuh bayaran? Pencuri? Pasukan pemberontak? Perebut kekasih orang? Atau malah kemungkinan buruknya menjadi simpanan raja?!

Tak ada yang tahu, sekarang dirinya hanya bisa pasrah akan hidupnya yang malang. Akhirnya setelah pembicaraan tersebut. Sang bos pamit pergi dari sana. Meninggalkan sepasang ibu dan anak. Saat masuk ke dalam rumah, Minhee nampak lesu. Jalannya saja sudah seperti mayat hidup atau zombie yang ada di film-film, pandangannya juga kosong. Seperti tak ada gairah untuk hidup.

"Aigoo, kenapa lagi dengan bocah itu" Kata ibunya.
"Minhee!" Panggilnya.

"Iya?" Balas sang anak lemah.

My Annoying BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang