07. First Salary!

140 30 15
                                    

Yeeun yang masih sadar cukup terkejut dengan penuturan Kang Minhee barusan yang membongkar banyak aib bosnya. Sisanya sudah tepar dan tak sadarkan diri. Yeeun memandang Minhee dengan sinis.

"Gila bukan? Dia menyuruhku datang pagi-pagi hanya untuk memilihkan kemeja untuknya? Tapi nyatanya, pilihanku tidak dianggap. Yunseong bahkan mengolok bahwa seleraku buruk! Begitulah! Dia akan menyuruhku bolak-balik untuk mendapatkan rasa kopi yang pas di lidahnya! Tak hanya itu! Dia juga menyuruhku untuk menghabiskan waktuku bersamanya! Memangnya dia siapa? Dia hanya bosku! Bukan suamiku!" Kesal Minhee yang mengucapkannya dengan menggebu-gebu.

"Apalagi ya! Ah! Tatapannya sangat sinis dan tajam padaku, seolah aku ini musuh bebuyutannya! Dia juga sengaja mendekati eommaku! Sialan! Hwang berengsek Yunseong—"

Tanpa berdosa ia terus mengoceh tiada henti seperti kereta api. Semua sumpah serapah serta umpatan kasar keluar dari mulutnya. Tanpa ada sedikitpun sensor. Karena tak tahan dengan situasi ini, Yunseong segera menyuruh anak buahnya membawa Minhee pergi. Suasana menjadi lebih canggung, para karyawan lain tak berani menatap sang Daepyonim yang sepertinya sedikit kesal. Tampak wajahnya yang memerah menahan gejolak. Selepas kepergian Minhee, Yunseong hanya diam dan kembali meneguk minumannya. Dia juga menatap ke arah karyawannya yang menunjukkan ekspresi takut.

"Ada apa?" Tanyanya.

"A-ah tidak pak"

"T-tidak ada apa-apa pak" Jawab mereka terbata.

"Maafkan perkataan Minhee barusan" Kata Yeeun sopan.

Yunseong menyampingkan tubuhnya menghadap Shin Yeeun.

"Kenapa kau yang meminta maaf? Seharusnya Kang Minhee lah yang melakukan itu"

"Ah, bagaimanapun juga Minhee adalah rekan kerja saya dan masih junior. Seharusnya saya bisa membimbingnya menjadi lebih baik lagi. Maaf atas kelalaian yang saya perbuat"

"Tidak usah minta maaf. Kau juga tidak perlu membimbing atau mengajarinya. Pekerjaan kalian jelas berbeda. Masalah itu biar aku sendiri yang membantu Minhee. Karena dia sekretaris pribadiku. Otomatis Minhee adalah tanggungjawabku" Balasnya ringan hingga membuat Yeeun diam seribu bahasa.

Sedangkan di dalam mobil, yang dibicarakan terus berceloteh banyak. Matanya tertutup rapat namun bibirnya tak berhenti bekerja. Aroma alkohol begitu kuat menusuk indera penciuman. Kondisinya tak begitu baik akibat terlalu banyak minum.

"Hwang Yunseong berengsek! Lelaki menyebalkan! Aku yakin, dia tidak akan memiliki kekasih! Dia akan sendirian seumur hidupnya! Hahaha!" Tawanya dengan keras.

Suara pintu mobil terbuka dan menampakkan sang pemilik kendaraan dengan jas yang sudah tak terpasang di tubuhnya, menyisakan kemeja putih yang lengan bajunya dilipat hingga siku. Dia menundukkan dirinya menatap Minhee penuh kekesalan dan sinis.

"Oh! Lihat siapa itu! Hwang!" Tangan Minhee menunjuk tepat di depan wajah Yunseong.

Minhee menyenderkan badannya ke samping sambil terus melihat wajah bosnya.

"Hey! Minggirlah!" Titah Yunseong.

Tanpa disangka Minhee malah mendekatkan wajahnya pada sang bos. Kedua telapak tangannya menangkup penuh wajah Yunseong sambil memperhatikannya dari jarak yang sangat dekat. Dia juga mengelus pipi, hidung, mata, dahi, dan bibir lelaki itu perlahan. Bibirnya melebar menunjukkan gigi putih rapinya seperti anak kecil.

"Kau tampan" Ujarnya yang membuat Yunseong diam kaku di tempatnya. "Aku mengakuinya, kau memang sangat tampan Hwang! Parasmu sempurna! Pantas saja semua orang bertekuk lutut padamu!" Pujinya yang masih tidak sadar. "Tapi! Kau begitu menyebalkan! Kau selalu menyusahkanku! Apa salahku padamu? Apa kau membenciku? Atau karena aku tidak suka padamu, jadi kau balas dendam?"

My Annoying BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang