03. Sick

252 59 39
                                        

Minhee memandangi bosnya dengan sedikit gugup. Namun dalam hatinya dia sudah mengumpat banyak sekali. Yunseong mulai menegakkan kembali badannya dan membenarkan pakaiannya. Tak lama sebuah mobil datang di hadapan mereka. Si bos berjalan ke sana lalu membalikkan tubuh menatap Minhee yang masih kesal. "Apa yang kau lakukan di sana? Masuklah!" Perintahnya.

"A-apa?"

"Masuk!"

Si sekretaris langsung menuju ke mobil.

"Aku lapar! Kau harus menemaniku!"

"Iya, pak"

Selama di perjalanan keduanya hanya saling diam. Mereka malah asyik menikmati jalanan kota yang cukup ramai dipadati oleh manusia.

"Anda mau makan apa pak?" Tanya Minhee sopan.

"Tiba-tiba aku ingin mie instant"

"Baiklah pak"

"Tapi harus kau yang membuatnya"

Yunseong menatap sang sekretaris yang duduk di sampingnya. Titahnya mutlak dan tidak bisa diganggu gugat. Sebagai bawahan apa yang bisa dilakukannya? Pikir Minhee.

Selang beberapa saat Minhee berjalan masuk ke dalam mobil sambil membawa satu cup yang berisi mie instant.

"Ini pak" Ujarnya.

"Woah!" Yunseong terlihat sangat senang sekarang.

Pria yang menjabat sebagai wakil direktur itu langsung melahapnya. Minhee hanya diam sambil mengamati.

"Kau tahu? Aku sudah lama tidak makan mie instant. Sudah 7 tahun aku tidak memakannya"

"Kenapa?"

"Karena dulu aku adalah seorang artis. Aku tidak boleh makan sembarangan, apalagi makanan yang banyak mengandung lemak. Aku harus menjaga bentuk tubuhku, dan kalau sampai ketahuan berat badanku naik, bisa-bisa agensi memarahiku" Cerita Yunseong.

"Bukankah itu sangat sulit?"

"Kau benar, aku banyak mengalami masa berat. Tapi aku sangat senang"

"Lalu apa anda menyukai pekerjaan yang sekarang?"

Si bos langsung menolehkan kepalanya. Menatap Minhee dengan tatapan dalam, membuat Kang biseo sedikit gugup dan tidak nyaman. Jika diamati lebih dalam, ada perbedaan yang terjadi pada Yunseong. Entah dia terlihat sedih atau sebaliknya. "Kalau kau? Apa kau menyukai pekerjaanmu? Kau terlihat tidak terlalu menyukaiku" Ucapnya to the point.

Minhee langsung mengedipkan mata dan salah tingkah. Sepertinya sikap yang selama ini dikeluarkannya dapat terbaca oleh Yunseong.

"B-bukan seperti itu—"

"Sudahlah. Aku juga tidak peduli, yang terpenting kau melakukan tugasmu dengan baik" Kang biseo langsung membungkam mulutnya rapat.
"Rumahmu dimana?" Tanya Yunseong tiba-tiba.

"Kenapa memangnya, pak?"

"Aku akan mengantarmu pulang"

"T-tidak perlu pak! Saya bisa pulang sendiri"

"Tch!" Decih si bos. "Aku harus mengatakan satu hal lagi padamu. Kau tidak boleh membantah apapun ucapanku. Kau harus mengikutinya dengan baik kalau, kau masih ingin berada di posisimu sekarang!" Tambahnya.

"Baik, pak!"

Minhee hanya bisa berdiam sambil menghela nafas. Sepertinya dia harus menyiapkan banyak stock kesabaran untuk menghadapi bosnya. Kalau saja sabar itu bisa dibeli di toko, mungkin dia akan membelinya sangat banyak. Bila perlu toko tersebut dibeli olehnya.

My Annoying BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang