3. Dia Datang

3.6K 151 15
                                    

Kacamata yang bertengger di hidung mancung menghalangi mata bulat nya agar tidak cepat terkena radiasi kini menatap serius kearah laptop yang berada di depan nya, lusa ia ada pertemuan dengan relasi bisnis di luar kota selama dua minggu dan tentu saja Eliza ikut bersama nya. Inilah yang disukai Michael pergi ke luar kota untuk urusan bisnis ditambah pergi bersama Eliza bukankah ini seperti honeymoon yang tertunda?

Senyum yang terpatri di bibir nya pun tak pernah luntur sejak tadi mengingat kegiatan apa saja yang akan dilakukan mereka berdua selama dua minggu selain pergi berkencan dan menghabiskan malam nikmat hanya berdua.

Suara ketukan pintu menyadarkan Michael dari pikiran kotor nya, tak lama ia menyahut, “Masuk!”

“Pak maaf, ini ada beberapa dokumen yang harus di tandatangani.” sahut Eliza berjalan dengan anggun nya menaruh dokumen dengan gaya sensual.

Michael meneguk saliva nya susah payah kala belahan dada yang 'sengaja' ditunjukkan Eliza membuat bagian bawah nya berdenyut.

Michael menggeram, “sialan kamu, El! Jangan menggodaku seperti itu.” frustasi nya.

Eliza terbahak merasa puas karena berhasil membangunkan buwung yang akhir-akhir ini begitu menggoda.

Tiba-tiba suara ketukan pintu menyadarkan kedua nya, “Mas.”

Michael bangkit dari duduknya lalu menatap kearah sumber suara yang tadi memanggilnya.

“Mas, aku kangen.” ucap wanita itu mengarah ke Michael lalu memeluk nya.

Genggaman Eliza mengerat pada map yang dibawa nya, tatapan tajam mengarah ke mata  Michael yang juga menatapnya.

Michael langsung melepas pelukan istri nya itu, “ngapain kesini.” ucap nya dingin.

“Aku khawatir sama Mas karena gak pulang 3 hari ini, jadi aku kesini nemuin Mas buat ngajak makan siang karena aku udah masak makanan kesukaanmu.” jawab Clara dengan antusias.

ekhem—maaf menyela, bapak setelah ini ada kegiatan meeting serta makan siang bersama dengan klien sampai nanti sore, kalau begitu saya permisi.”

Michael menghela nafas nya Eliza tahu saja cara mengusir secara halus wanita di depan nya ini,“sudah dengar kan? Bahwa aku akan ada meeting bersama klien sambil makan siang, jadi bawa pulang masakanmu dan angkat kaki dari sini.” usir nya.

Mata Clara berkaca-kaca, “segitunya kamu Mas gak nganggep aku Istri kamu.”

“dari dulu juga saya tidak menginginkan pernikahan dengan hasil perjodohan ini! Ini hukuman kamu karena mau menerima, jangan salahkan saya kalau saya tidak pernah bersikap peduli sama kamu. Pergi dari ruangan saya dan jangan berani lagi kamu injak perusahaan saya untuk kepentingan hal yang tidak jelas.”

Clara menghapus air mata nya dengan kasar, “Aku hamil, Mas.”

***

Sudah masuk jam makan siang Eliza tak kunjung datang ke ruangan nya biasanya dia akan mengantarkan sembari makan siang bersama.

Ponsel nya pun tidak aktif, telepon yang biasanya dipakai untuk urusan pekerjaan pun tak diangkat.

Apa Eliza mendengar pengakuan yang Clara katakan?

Sial!

Michael berjalan keluar mencari Eliza ke ruangan yang berada tepat di depan nya, namun nihil tidak ada tanda-tanda bahwa wanita nya ada disini, tas beserta handphone nya pun masih ada di meja.

Michael pun bernafas lega kala mata nya menangkap Eliza yang berjalan menuju kearahnya.

Dahi Eliza mengerut, “Ada perlu apa, pak?”

“ayo kita bicara ,El. Masuk keruangan ku.” suruh nya.

“tidak bisa, tugasku banyak.” tolak Eliza dan langsung duduk di kursi yang sudah di siapkan di ruangan nya.

Michael menggeram dan langsung menarik Eliza keruangan nya, Michael langsung menyerbu Eliza dengan ciuman dan mengunci pintu dengan tangan kanan nya.

Saat pasokan udara habis Eliza langsung melepaskan diri dari pelukan Michael, “kamu apa-apaan sih, Mas!”

“El, kamu salah paham. Omongan Clara cuma omong kosong, aku gak mungkin nge hamilin dia. Kamu tau sendiri kan kalo aku bahkan menghabiskan waktu berdua cuma sama kamu.” jelas Michael

“Kamu bohong!”

“Demi tuhan, El! Aku bahkan cuma pengen anak dari rahim kamu, aku gak sudi harus punya anak dari orang yang gak aku cintai.”

Isak kecil keluar dari bibir mungil Eliza, Michael langsung memeluk Eliza erat, “Maaf, maafin aku.”

Genggaman Eliza pada kemeja Michael semakin mengerat, kemeja nya bahkan sudah basah terkena air mata Eliza.

Eliza mengendurkan pelukan nya, “Maaf, kemeja kamu jadi basah.” lirih nya.

Michael tersenyum lalu membawa Eliza duduk di pangkuan nya, Michael menatap bibir tipis nan basah milik Eliza karena merasa tak tahan ia langsung menghujani ciuman panas nya sambil menahan pinggul Eliza yang menduduki aset yang mengembul.

“Ahn—,” Eliza mengeluh kala tangan besar Michael mengelus titik sensitif di bagian dada nya.

Michael mengangkat Eliza kearah kamar yang berada di ruangan pribadi Michael, “Ayo kita buat Michael junior banyak-banyak disini.”

•••

Cukup sampai sini, xixi. 

Sexy Secretary Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang