2. Apartemen

4.6K 170 22
                                    

Pekerjaan seorang CEO wijaya grup membuat Michael pusing tujuh keliling, bagaimana tidak setiap hari dokumen selalu saja menumpuk diatas meja kerja nya padahal Michael selalu mengerjakan dokumen-dokumen itu tapi entah kenapa rasanya kertas-kertas itu tidak pernah berkurang sedikit pun.

Michael memijat pelipis nya, ini sudah pukul 7 malam tapi kertas di depan nya tak kunjung habis. Michael melirik ke arah ponsel nya yang menyala menandakan ada telepon masuk tapi ia hiraukan kala melihat siapa yang menghubungi nya.

Clara—istri sah nya.

Bahkan sekarang Michael sudah muak dengan pernikahan hasil perjodohan ini, kolot sekali pikirnya.

“ke ruangan saya sekarang.”

Michael menatap pintu kala orang yang dipanggilnya masuk dengan sangat anggun, mata Michael terus menatap kearah wanita di depan nya. Sungguh rasanya dress yang dikenakan Eliza membuat nya panas, warna merah serta atasan nya menunjukkan sedikit belahan dada padat Eliza yang tentu saja jika wanita itu membungkuk belahan itu akan terpampang jelas.

Michael mengerang keras kala bagian bawah nya berereksi.

“ada apa bapak memanggil saya?” ucap Eliza dengan nada lembut nya, walaupun Michael adalah kekasih nya tetapi dia tetaplah atasan nya jadi Eliza harus tetap sopan.

“kamu duduk,” titah Michael dan menunjuk kearah sofa.

Eliza pun langsung duduk diatas sofa dan memperhatikan Michael yang berjalan kearah pintu untuk mengunci, memang suka begitu. Hanya berjaga-jaga kalau saja kedua nya sedang melakukan aksi panas takut-takut ada bawahan Michael yang masuk.

“kenapa sih?” tanya Eliza yang kini menunggu Michael yang telah duduk di depan nya untuk berbicara.

“nginep di apart ya?” ucap Michael

Mata Eliza memicing sudah tahu tabiat kekasih nya kalau sudah menyuruh nya untuk menginap di apartemen pria itu.

Michael mendengus seakan tahu apa yang ada di pikiran kekasih nya ini, padahal memang niat nya mengajak Eliza menginap agar bisa hina hinu dengan puas tanpa ada pengganggu.

“udah seminggu lho aku gak di kontrakan, yang.” ucap Eliza

Michael berdecak, “makannya aku nyuruh kamu pindah ke apartemen aku biar kita gak usah jauh-jauh lagi.”

Eliza berdiri dan berpindah tempat di samping Michael, “nanti kalau aku pindah kesana terus istri kamu tiba-tiba datang ke apartemen gimana?” ucapnya sambil mengelus jas yang dikenakan Michael.

Michael menatap Eliza yang berada di samping nya, “apa kita harus beli rumah?”

“terus nanti kalau kamu beli rumah kamu gak bakal tinggal bareng istri kamu?”

Michael memegang tangan Eliza, “mungkin biar dia gak curiga aku bakalan tinggal disana seminggu 2 kali, sisanya kita pakai buat berdua.” rayu Michael.

“bukan ide buruk sih, Mas.”

Senyum penuh arti pun terbit dari bibir tipis Michael, itu artinya ia bisa bermanja ria dengan wanita kesayangan nya setiap hari—tanpa sisa.

***

“kamu mandi duluan aja sana, biar aku bikin makan malam.” suruh Eliza kala kedua nya sudah tiba di apartemen Michael.

Michael mengangguk dan langsung menuju kamar untuk membersihkan diri.

“apa yang harus aku buat?” gumam nya, “nasi goreng atau omelette?” monolog nya sambil memperhatikan isi dalam kulkas yang hanya ada telur, daging sapi, serta sayuran.

“nasi goreng aja deh lebih gampang.”

Dua puluh menit berlalu Michael pun keluar dan turun menghampiri kesayangan nya yang sedang menata meja makan.

Eliza yang mengetahui kedatangan Michael langsung menoleh dan tersenyum, “makan saja duluan kalau sudah lapar, aku mandi dulu.” ucap nya lalu mengecup pipi Michael sebelhm berlalu ke dalam kamar.

Michael tersenyum hangat, ia suka dengan sikap Eliza yang sungguh menyayangi dirinya memberikan kehangatan dengan sifat tulus nya.

Sembari menunggu Eliza yang sedang membersihkan diri ia menyibukkan diri untuk membuka ponsel nya yang terdapat beberapa puluh pesan juga panggilan telepon yang masuk.

Clara ; Mas, jangan lupa pulang. Aku menunggumu.

Michael menatap ponsel nya dengan malas lalu menaruh kembali keatas meja tepat disaat itu Eliza datang dengan mengenakan bathrobe dan memperlihatkan sebagian belahan dada nya.

Sialan! Pikiran Michael berkelana kemana-mana.

Eliza menggenggam tangan Michael saat melihat pria itu menggeleng-geleng kan kepala nya, “Kenapa?”

Michael mendongak, “H-huh? Tidak. Ayo makan, abis itu lekas tidur.”

“tidur seperti biasa kan?” tanya Eliza menggerlingkan mata nya.

Sial!

•••

Tapi kok lapak ini sepi ya, hm.

Bukan konflik besar kok, jadi santai aja, relax.

Next?

Sexy Secretary Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang